Ratusan orangtua siswa kelas I sampai VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Margadadi, Indramayu, Jawa Barat melakukan protes ke pihak sekolah lantaran uang tabungan anak mereka tidak cair.
Uang tabungan siswa SDN 04 Margadadi itu disimpan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Jasa Indramayu.
Plt Kepala SDN 04 Margadadi, Nawangsih mengatakan, total uang tabungan siswa yang disimpan di KSP Mitra Jasa Indramayu mencapai Rp 516 juta.
“Kemarin baru dicairkan Rp 50 juta, sisanya masih Rp 466 jutaan (yang belum dibayarkan koperasi),” kata Nawangsih, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/6/2024).
Ia mengaku tidak diberitahu alasan mengapa uang tabungan miliki siswanya belum bisa dicairkan.
Hingga saat ini, Nawangsih masih terus menghubungi pihak koperasi agar bisa melakukan penarikan uang tabungan siswanya setiap hari.
Kronologi uang tabungan siswa SD di Indramayu tidak cair
Nawangsih mengatakan, kondisi yang menimpa siswanya itu juga terjadi di SD lainnya di Indramayu.
Setidaknya, ada sekitar 80 SD yang menyimpan uang tabungan siswanya di KSP Mitra Jasa Indramayu dan hingga saat ini belum juga cair.
SDN 04 Margadadi sendiri sudah 20 tahun bekerja sama dengan koperasi tersebut. Selama puluhan tahun itu, Nawangsih mengklaim KSP Mitra Jasa Indramayu memiliki track record yang bagus.
“Setiap tahun itu lancar-lancar aja. Enggak tahu tahun ini aja (ada kendala),” ujar Nawangsih.
Ia menjelaskan, uang tabungan siswa SDN 04 Margadadi itu sudah terkumpul sejak tahun ajaran baru 2023/2024.
Total keseluruhan uang tabungan yang terkumpul adalah sekitar Rp 700 juta. Dari total itu, sebanyak Rp 516 juta uang tabungan dititipkan ke koperasi. Sementara sisanya dititipkan di bank lain.
Seperti biasa, di akhir tahun ajaran selanjutnya, 2024/2025, uang tabungan itu akan dibagikan kepada para siswa.
Namun, pihak SDN 04 Margadadi baru menerima Rp 50 juta. Sementara sebanyak Rp 466 juta masih tertahan di pihak koperasi.
“Kami punya rencana membagi uang tabungan itu pada tanggal 19 Juni 2024. Lalu kami konfirmasi dulu ke koperasi pada tanggal 3 Juni 2024 dan dapat jadwal pencairannya itu tanggal 24 Juni 2024,” terang Nawangsih.
“Tapi tiba-tiba ada undangan sosialisasi untuk komite dan kepala sekolah. Dan di situ diceritakan kalau ternyata ada kendala pencairan,” lanjutnya.
Nawangsih berharap, pihak koperasi dapat mencairkan seluruh sisa uang tabungan milik siswanya paling lambat 28 Juni 2024, tepatnya sebelum libur akhir semester 2023/2024.
Pencairan uang tabungan maksimal 10 Juli 2024
Sementara itu, Kepala Cabang KSP Mitra Jasa Indramayu yang juga sebagai Pembina Paduan Suara Maman Suherman mengatakan, pihaknya akan mencairkan uang tabungan siswa di puluhan SD di Indramayu maksimal pada 10 Juli 2024.
“Insya Allah pencairan bisa dilakukan pada 10 Juli 2024,” ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/6/2024).
Namun, Maman enggan menjelaskan lebih lanjut terkait kendala yang menyebabkan uang ratusan siswa di SD Indramayu tidak segera cair.
Lewat jatuh tempo akan tempuh jalur hukum
Plt Kepala SDN 04 Margadadi, Nawangsih mengaku sudah mendapat informasi bahwa pihak koperasi akan mencairkan sisa uang tabungan siswanya maksimal pada 10 Juli 2024.
Ia mengaku sudah membuat perjanjian kepada pihak koperasi.
Dalam perjanjian itu tertulis bahwa jika sampai tanggal jatuh tempo (10 Juli 2024) pihak KSP Mitra Jasa Indramayu tidak dapat melunasi sisa uang tabungan siswa SDN 04 Margadadi, maka pihaknya akan melakukan penyitaan.
“Kita sudah membuat perjanjiannya apabila sampai tanggal segitu tidak terpenuhi, nanti ada apa penyitaan yang dilakukan oleh wali murid dan komite sekolah,” terang Nawangsih.
Ia juga mengaku akan menempuh jalur hukum jika sisa uang tabungan siswanya tidak cair.
“Ya jelas (kita akan menuntut ke jalur hukum),” tandasnya.
(Sumber)