News  

Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Jokowi Panggil Budi Arie dan Hinsa Siburian

Presiden Jokowi siang ini memanggil Menkominfo Budi Arie dan Kepala BSSN Hinsa Siburian untuk menggelar rapat terbatas.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, rapat terbatas membahas server Pusat Data Nasional (PDN) yang diserang ransomware yang meminta tebusan USD 8 juta atau Rp 131 miliar.

Pantauan di lokasi, Budi Arie tiba di Kompleks Istana Kepresidenan pukul 13.44 WIB, Jumat (28/6). Saat dikonfirmasi apakah rapat terkait PDN, Budi Arie hanya menjawab singkat.

“Nanti, ya,” kata Ketum Projo, organ relawan Jokowi, ini.

Sementara itu, Kepala BSSN Letjen Purn Hinsa Siburian membenarkan rapat membahas evaluasi server PDN yang kena serangan siber berupa ransomware.

“Ya, terkait kemarinlah. Yang pasti akan melakukan evaluasi,” kata Hinsa.

Terkait penanganan data nasional yang diretas, Hinsa enggan mengungkapkan langkah penanganan apa yang akan dilakukan.
“Ya, itu nanti,” elaknya.

Selain Budi Arie dan Hinsa, menteri-menteri yang ikut dalam ratas antara lain Menkumham Yasonna Laoly, MenPANRB Azwar Anas, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, dan Menkeu Sri Mulyani.

Serangan ransomware pada server PDN diketahui publik setelah Imigrasi mengalami gangguan pelayanan di bandara-bandara internasional pada pukul 04.00 WIB, Kamis (20/6/2024).

Setelah diselidiki ternyata pemicunya serangan ransomware di server PDN Sementara (PDNS) 2 di Surabaya. Penyerang yang belum diketahui itu meminta tebusan USD 8 juta atau Rp 131 miliar.

Serangan ternyata sudah terjadi pada Senin, 17 Juni 2024 tengah malam. Tiga hari kemudian mengalami infeksi perangkat lunak berbahaya (malicious software) atau malware.

Server PDNS 2 berisi ratusan tenant dari pemerintahan pusat dan daerah, antara lain Imigrasi, Kemendikbud, Kementerian Agama, Kemlu, dan BSSN.

(Sumber)