Surga adalah tempat akhir bagi orang-orang pilihan Allah SWT. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa kelak manusia akan dikumpulkan kembali bersama keluarganya di surga. Namun, apakah suami istri yang bercerai akan bertemu di surga?
Surga sebagai balasan ketaatan semasa di dunia dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Bayyinah ayat 8. Allah SWT berfirman,
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
Artinya: “Balasan mereka di sisi Tuhannya adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Dikumpulkan di Surga Bersama Keluarga
Surga digambarkan sebagai tempat yang kekal dan sangat indah. Bagi orang-orang yang beriman dan senantiasa berbuat kebajikan, segala kebutuhannya akan terpenuhi di surga.
Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan manusia akan dipertemukan dengan keluarganya di surga dengan pertalian keimanan. Ibnu Katsir menyampaikan riwayat Al-Aufi dari Ibnu Abbas yang menyebut hal ini saat menafsirkan firman Allah SWT dalam surah At-Tur ayat 21. Allah SWT berfirman,
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
Ayat ini berkaitan dengan hadits Rasulullah SAW berikut, “Barang siapa membuat kebaikan (memelopori) dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahala kebaikan yang dia lakukan, dan pahala siapa saja yang melakukan kebaikan itu sesudahnya sampai tibanya hari kiamat tanpa adanya pengulangan pahala mereka sedikit pun.” (HR Ahmad, Baihaqi)
Apakah Suami Istri yang Bercerai akan Bertemu di Surga?
Hubungan orang-orang beriman antara kakek-nenek, ayah-ibu, anak-cucu, suami-istri tidak terjalin selama di dunia saja. Namun, bagaimana dengan suami-istri yang telah terpisah di dunia karena bercerai? Apakah kelak mereka juga akan dipertemukan?
Perkara ini dijelaskan Ibnu Katsir dalam kitabnya, An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim. Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa apabila seorang wanita memiliki banyak suami karena berkali-kali menikah, kelak yang akan menjadi jodohnya di surga adalah suami dengan akhlak terbaik kepada dirinya.
Hal ini bersandar pada percakapan Ummu Salamah dengan Rasulullah SAW. Suatu ketika, Ummu Salamah bertanya kepada beliau,
“Wahai Rasulullah, di antara perempuan kita ada yang menikah dengan dua suami atau tiga atau empat lalu meninggal dunia dan masuk surga dan para suaminya pun masuk surga. Siapakah yang akan menjadi suaminya?”
Rasulullah SAW pun bersabda, “Wahai Ummu Salamah, wanita tersebut diberi pilihan dan ia memilih suami yang paling baik akhlaknya. Ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, orang ini paling baik akhlaknya terhadapku sewaktu di dunia maka nikahkanlah aku dengannya,’ wahai Ummu Salamah! Akhlak yang baik telah membawa kebaikan dunia dan akhirat.” (HR Al-Haitsami)
Hadits serupa turut diriwayatkan Ummu Habibah. Dikatakan, bertemu tidaknya suami dan istri yang telah bercerai di surga kelak tergantung dari akhlak mereka selama di dunia.
Pendapat lain terkait hal ini dijelaskan Imam Syamsuddin al-Qurthubi dalam kitab At-Tadzkirah yang diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal yang menukil sebuah riwayat. Dikisahkan bahwa Mu’awiyah bin Abu Sufyan pernah meminang Ummu Ad-Darda’. Wanita tersebut menolak seraya mengatakan telah mendengar dari Abu ad-Darda bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Wanita dalam surga adalah untuk suaminya yang terakhir.” (dishahihkan oleh Al-Albani)
Maka, ia berkata kepadaku, “Kalau kamu ingin menjadi istriku di surga, janganlah bersuami lagi sepeninggalanku.”
Wallahu a’lam.