Tekno  

Kominfo Blokir DuckDuckGo di Indonesia, Alasannya Terkait Judi Online

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia telah resmi memblokir mesin pencari DuckDuckGo di perangkat ponsel, dengan alasan bahwa platform tersebut sering digunakan untuk mengakses situs judi online.

Pemblokiran ini telah tercatat di halaman Trust Positif Kominfo, yang mencantumkan duckduckgo.com sebagai salah satu domain yang terkena blokir.

Menkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memerangi judi online, yang masih marak di berbagai platform.

Namun, detail lebih lanjut mengenai situs judi online yang memanfaatkan DuckDuckGo tidak diungkapkan secara spesifik.

Penelusuran menunjukkan bahwa hingga Jumat (2/7), pemblokiran ini berlaku efektif di perangkat ponsel yang mengakses internet melalui jaringan seluler, seperti yang terjadi saat pengujian menggunakan browser Chrome di jaringan XL, Tri dan Telkomsel. Sementara itu, akses melalui laptop masih memungkinkan penggunaan DuckDuckGo tanpa VPN, baik melalui Chrome maupun Arc Browser dengan jaringan Biznet.

DuckDuckGo, yang dikenal sebagai mesin pencari yang menonjolkan privasi pengguna, telah menjadi populer terutama setelah insiden pencurian data pengguna Facebook dalam skandal Cambridge Analytica. Kesadaran masyarakat mengenai privasi online yang meningkat mendorong aplikasi DuckDuckGo diunduh lebih dari 50 juta kali antara Juli 2020 dan Juni 2021.

Mesin pencari ini menawarkan fitur yang menjaga pencarian pengguna tetap pribadi dan anonim, serta dilengkapi dengan pemblokiran pelacak bawaan.

Berbeda dengan mesin pencari populer lainnya seperti Google, DuckDuckGo tidak melacak pencarian atau riwayat jelajah penggunanya, dan menghasilkan pendapatan dari iklan yang berdasarkan kata kunci pencarian, bukan dari data pribadi pengguna.

Pada Mei 2022, DuckDuckGo menghadapi kontroversi setelah terungkap adanya skrip pelacakan Microsoft dalam browser mereka, yang bertentangan dengan janji privasi yang selama ini dipegang teguh oleh perusahaan.

Pendiri dan CEO DuckDuckGo kemudian mengklarifikasi bahwa ada keterbatasan kontrak dengan Microsoft yang mempengaruhi situasi tersebut.

(Sumber)