DPP Partai Golkar enggan berspekulasi mengenai potensi calon tunggal di Pilkada Jakarta 2024. Potensi ini mencuat seiring kemunculan wacana ada Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dalam kontestasi lima tahunan di Jakarta itu.
BERITA TERKAIT:
Nasdem Usung Musa-Ahsan untuk Pilkada Lampung Tengah
Nasdem Usung Musa-Ahsan untuk Pilkada Lampung Tengah
Dirut PDAM Tirtawening Disentil Pj Gubernur Jabar untuk Cuti Kalau Mau Ikut Pilkada
Dirut PDAM Tirtawening Disentil Pj Gubernur Jabar untuk Cuti Kalau Mau Ikut Pilkada
Mendagri Akui KPU yang Minta Perpres Jadwal Pelantikan Kada Terpilih 2024
Mendagri Akui KPU yang Minta Perpres Jadwal Pelantikan Kada Terpilih 2024
Adian Ingatkan Nasdem-PKB Jangan Habis Manis Sepah Dibuang ke Anies
Adian Ingatkan Nasdem-PKB Jangan Habis Manis Sepah Dibuang ke Anies
Bacaan Analis dalam Dinamika Pilgub Sejumlah Provinsi Papua
Bacaan Analis dalam Dinamika Pilgub Sejumlah Provinsi Papua
Adapun parpol yang sudah tergabung dengan KIM adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima.
Jika KIM Plus terwujud, artinya bakal ada parpol lain yang merapat. Bisa saja itu adalah PKB, Nasdem, atau PKS.
“Iya lihat saja perkembangannya,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Tb Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8).
Lebih lanjut, Ace menepis anggapan bakal terjadi degradasi demokrasi Indonesia jika KIM Plus terwujud.
Menurut Ketua DPD Golkar Jawa Barat itu, pengerucutan koalisi di Pilkada Jakarta merupakan bagian dari proses demokratisasi itu sendiri.
BACA JUGA:
PKB Tunggu Hasil Istikharah Kaesang soal Dukungan Pilkada
PKB Tunggu Hasil Istikharah Kaesang soal Dukungan Pilkada
Ketua KPU Sowan ke Menko Polhukam, Bahas Jadwal Pelantikan Kada 2024
Ketua KPU Sowan ke Menko Polhukam, Bahas Jadwal Pelantikan Kada 2024
“Kalau ketum partainya semua menghendaki, saya kira itu bagian dari proses demokrasi juga,” pungkasnya
(Sumber)