RAIHAN 2 medali emas yang disabet kontingen Indonesia bikin China gagal juara umum Olimpiade Paris 2024. Dibilang begitu karena aksi 2 atlet Indonesia membuat China gagal mempertahankan posisi puncak klasemen perolehan medali Olimpiade Paris 2024.
Berdasarkan klasemen akhir perolehan medali Olimpiade Paris 2024, China berada di posisi 2 dengan 40 emas, 27 perak 24 perunggu. Sementara itu, Amerika Serikat berada di posisi puncak dengan 40 emas, 44 perak dan 42 perunggu.
Kontingen Amerika Serikat berhak menempati posisi lebih baik karena meraup perak lebih banyak, yakni 44 berbanding 27. Kegagalaan ini teramat tragis bagi China.
Sebab, China selangkah lagi mengulangi kisah sukses mereka saat satu-satunya menjadi juara umum Olimpiade, tepatnya saat menjadi tuan rumah pada 2008. Di luar itu, gelar juara umum didominasi Amerika Serikat, termasuk juara di empat edisi terakhir (2012, 2016, 2020 dan 2024).
Untuk menjadi juara umum Olimpiade Los Angeles 2028 merupakan misi mustahil bagi China. Sebab, mereka bakal bertanding di kandang Amerika Serikat yang notabene tuan rumah lebih berpeluang keluar sebagai juara umum.
Menjadi juara umum di Olimpiade Brisbane 2032 juga takkan mudah, mengingat Australia juga memiliki kontingen yang sangat kuat. Karena itu, kegagalan ini praktis sangat disesali kontingen China di Olimpiade Paris 2024.
Salah satu negara yang ikut andil atas kegagalan China mendapatkan status juara umum Olimpiade Paris 2024 adalah Indonesia. Andai saja atlet-atlet Indonesia tidak mengalahkan China di cabang olahraga angkat besi kelas 73 kg dan panjat tebing nomor speed putra, China yang keluar sebagai juara umum.
Jika Rizky Juniansyah dikalahkan Shi Zhiyong di kelas 73 kg, serta Veddriq Leonardo ditumbangkan Wu Peng di final speed putra, China akan meraup 42 medali emas. Hasil itu sudah cukup mengantarkan China finis teratas di Olimpiade Paris 2024.
(Sumber)