Wisata  

Riwayat Penjara Banceuy: Digusur, Kumuh dan Kini Jadi Destinasi Sejarah Usai Dipugar

Selamat Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Kawan GNFI! Meski ucapan ini telat, kita masih dalam suasana perayaan kemerdekaan, bukan? Oleh karena itu, mari kita mengingat perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

Omong-omong, ada sebuah hidden gem di Kota Bandung yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Uniknya, tempat ini tersembunyi di dalam pertokoan. Kawan GNFI yang suka sejarah harus tahu hidden gem ini, yaitu Penjara Banceuy.

Sekilas Penjara Banceuy

Penjara Banceuy didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1877 sebagai bagian dari pembangunan kota. Sesuai namanya, penjara ini berdiri di kawasan Banceuy yang saat itu menjadi tempat para penunggang kuda mengistirahatkan kuda-kuda mereka.

Penjara Banceuy memiliki sel-sel berukuran 1,5 x 2,5 meter. Di tiap sel, hanya ada tikar sebagai tempat tidur. Dinding-dinding dan langit-langitnya terbuat dari beton tebal, sementara pintunya terbuat dari besi dengan lubang angin kecil di bagian atas. Kamar mandi dan WC berada di luar sel.

Penghuni Penjara Banceuy

Penjara Banceuy digunakan untuk memenjarakan para pelaku kriminal. Para pelaku kejahatan seperti pembunuh dan perampok dipenjara di tempat ini sebagai hukuman atas perbuatan mereka.

Tak hanya pelaku kriminal, penjara ini juga digunakan untuk menahan para tokoh politik yang vokal melawan Pemerintah Belanda. Beberapa tokoh pergerakan nasional sempat merasakan sempitnya Penjara Banceuy, termasuk Soekarno.

Soekarno di Penjara Banceuy

Di Penjara Banceuy, Soekarno dan kawan-kawannya sempat ditahan selama delapan bulan. Mereka ditahan setelah ditangkap di Yogyakarta pada tanggal 29 Desember 1929 akibat aktivitas politik mereka yang dianggap melawan Pemerintah Belanda.

Selama dipenjara, Soekarno menghabiskan waktunya dengan menulis pleidoi atau pidato pembelaan. Pleidoi yang berjudul “Indonesia Menggugat” ini ia bacakan dalam sidang di Landraad (Pengadilan Negeri) Bandung pada tanggal 18 Agustus 1930.

Dalam pleidoinya, Soekarno berkata bahwa imperialisme Belanda selama berabad-abad telah menyengsarakan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, ia dan kawan-kawannya melakukan aktivitas politik untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia tanpa kekerasan.

Sejarah kemudian mencatat pembacaan pleidoi ini sebagai peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pleidoi ini telah menyulut semangat nasionalisme rakyat Indonesia, terutama kaum intelektual muda.

Penjara Banceuy Kini

Menara Pengawas Penjara Banceuy

Sayangnya, Penjara Banceuy yang bersejarah dirobohkan dengan dalih untuk pembangunan Kota Bandung yang lebih modern. Penjara ini kemudian dipindahkan ke Jalan Sukarno-Hatta.

Di atas lahan bekas penjara, didirikan pusat pertokoan Banceuy Permai. Semula, pertokoan yang dibangun atas kerja sama antara Pemerintah Jawa Barat dan pihak swasta ini akan dilengkapi dengan gedung pertunjukan dan ruang pameran.

Di pertokoan ini, tersisa sebagian kecil dari Penjara Banceuy. Sel tempat Soekarno ditahan dan sebuah menara pengawas adalah bagian yang masih dipertahankan pihak pengembang. Kedua bagian ini dinilai dapat menambah daya tarik pertokoan.

Sayangnya, Banceuy Permain tidak berkembang sesuai ekspektasi. Tempat ini berakhir menjadi deretan toko dan gudang. Sisa Penjara Banceuy pun akhirnya menjadi tempat yang kumuh dan terbengkalai serta tertutup oleh toko-toko di sekelilingnya.

Nasib suram tempat ini berubah ketika walikota Bandung dijabat oleh Ridwan Kamil. Dengan bantuan dari para pencinta sejarah Soekarno, ia memugar situs sejarah yang sempat tak terawat ini. Kini, tempat ini telah menjadi hidden gem yang menarik bagi para pencinta sejarah.

demikian cerita singkat tentang Penjara Banceuy. Kalau Kawan sedang berada di Bandung, jangan lupa mampir ke hidden gem yang tak jauh dari Alun-Alun Bandung ini untuk mengingat perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa kita.