News  

Kontroversi Bos Big Blue Taxi, Ojek Online Serbu Kedubes Malaysia

Bos taksi asal Malaysia belum lama ini melayangkan pernyataan yang kontroversial. CEO Big Blue Taxi, Datuk Shamsubahrin Ismail, menolak Gojek masuk Malaysia bahkan sampai menyinggung soal kemiskinan di Indonesia.

Pernyataan bos taksi Malaysia itu pun membuat geram warga Indonesia. Tak terkecuali bagi para driver ojek online (ojol).

Memang bos taksi Malaysia itu sudah melayangkan permintaan maaf. Namun, Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono yang juga aktivis ojek online mengatakan, pihaknya tetap akan mendatangi Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia siang ini.

“Garda Indonesia tetap akan datang ke Kedubes Malaysia di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (30/8/2019) jam 14.00-15.00,” kata Igun melalui pesan Whatsapp yang dikirim ke detikcom, Jumat (30/8/2019).

Dia bilang, massa ojek online akan memberikan pernyataan sikap merespons secara resmi pernyataan maaf bos taksi Malaysia yang telah disampaikan Rabu (28/8/2019) lalu.

“Kita akan bacakan 6 poin sikap kita nanti jam 14-15 di Kedubes Malaysia bersama pihak Kedubes jika mereka bersedia temui kita,” kata Igun.

Menurut Igun, siang ini akan ada sekitar 1.000 massa yang hadir ke Kedubes Malaysia.

Sebelumnya, pernyataan bos Big Blue Taxi membuat banyak orang Indonesia tersulut emosi. Dia bilang, “Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek.”

Pada akhirnya, Ismail melayangkan permohonan maaf. Ismail mengklaim ia menyebut Indonesia miskin setelah membaca berita soal kondisi ekonomi Indonesia. “Indonesia berada dalam hati saya, orang Indonesia di hati saya,” katanya.

“Saya minta maaf untuk kesalahan di pernyataan saya, melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima,” imbuh dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara. [detik]