Ketua Harian Jaringan Nasional (Jarnas) Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau yang akrab disapa Sara menjadi pihak yang membela Anggota Polda Ipda Rudy Soik yang dipecat, karena diduga mengusut mafia Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Sebenarnya saya sangat menyayangkan hal seperti ini harus diangkat ke DPR RI Komisi III yang padahal ini sesuatu yang kalau sudah betul-betul diungkap dan diselesaikan, ini tidak harus sampai ke sini,” tegas Sara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).
Padahal, kata dia, sosok Ipda Rudy Soi merupakan orang yang sejak lama memperjuangkan nasib masyarakat kecil di NTT, termasuk dalam kasus TPPO.
“Saya juga ingin meng-highlight mari kita fokus, utamanya yang harus dikejar adalah mafia BBM, mafia TPPO. Sangat disayangkan kalau ada polisi yang memang lurus, bersih sampai sedemikian (dipecat) hanya untuk bisa melawan hal-hal tersebut,” tuturnya.
Ia mengaku mengenal Ipda Rudy Soik saat Prabowo Subianto pada 2013 silam menyelamatkan Wilfrida Soik pekerja rumah tangga (PRT) migran asal NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia, yang ternyata merupakan saudara dari Rudy Soik.
“Jadi itulah kenapa akhirnya kami dulu bisa bertemu dan itu kenapa kami mengenal beliau baik, dan mohon ini bisa dikembalikan ke jalurnya,” ucap dia.
“Mari kita fokus untuk memberantas mafia BBM, karena justru ini diangkat saya mendapat laporan tadi pagi dari masyarakat NTT rupanya sejak kasus ini diangkat BBM-nya jadi lancar,” tandas Sara.
(Sumber)