News  

Indikator: 77,6 Persen Masyarakat Setuju Prabowo Jalankan Program Makan Gratis

Program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, rupanya mendapatkan respons yang baik dari publik. Demikian laporan Indikator Politik atas temuan terbarunya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan tingkat awarness ataua kesadaran publik terhadap program makan bergizi gratis dari Prabowo. Tingkat awarness publik terhadap program ini tinggi sekali.

“Tingkat awarnessnya tinggi sekali, 86,5 persen orang tahu program ini. Jangan lupa, ini program yang jadi primadonanya Pak Prabowo dalam kampanye kemarin,” kata Burhanuddin dalam paparannya, Minggu (27/10/2024).

Dia melanjutkan, mayoritas responden juga mengaku setuju Prabowo menjalankan program ini. “terlihat bahwa 77,6 persen responden setuju terhadap program makan bergizi gratis dari Prabowo-Gibran,” ucap dia.

Burhanuddin mengatakan, survei ini juga menunjukkan tingkat ekspektasi publik yang tinggi kepada Prabowo. Sebanyak 85,3 persen yakin Indonesia semakin baik di tangan Prabowo.

“Nah ini relatif mirip ya dengan survei Kompas, Kompas 84 persen kita 85 persen,” kata Burhanuddin.

Dia menilai bahwa tingginya ekspektasi terhadap Prabowo itu merupakan fenomena bulan madu publik terhadap presiden yang baru, sekaligus modal legitimasi politik yang cukup besar.

Burhanuddin mengatakan, tingginya ekspektasi publik terhadap Prabowo diakibatkan adanya koalisi antara basis pendukung Presiden Ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo dengan pendukung Prabowo.

Pasalnya ketika Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden pada 2014 dan 2019, dia mengatakan ekspektasi publik terhadap Jokowi masih bersifat partisan. Sehingga tingkat ekspektasi publik pun lebih rendah, berada di kisaran 60 persen.

“Sekarang itu agak berbeda, karena pak Prabowo terpilih salah satunya dengan coat tail effect-nya pak Jokowi, maka ketika Prabowo terpilih sebagai Presiden, apalagi didampingi anaknya pak Jokowi, pendukung Jokowi juga confident dengan Prabowo,” katanya.

Survei dilaksanakan pada 10-15 Oktober 2024. Adapun jumlah sampel sebanyak 1200 orang dengan asumsi metode simple random sampling.

Toleransi kesalahan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.

(Sumber)