Ada apa dengan La Ode Basir? Kataku. “Emang dia nyagub di Jakarta?,” Tanya seorang teman. Nggak lah. La Ode Basir tercatat sebagai Wakil Ketua Timses Pramono-Rano Doel. La Ode Basir pindah perahu? Tidak juga. La Ode Basir tetap di perahu Anies Baswedan. Mendukung Pramono-Rano Doel setelah Anies Baswedan gagal berlayar di Pilkada Jakarta.
La Ode Basir “dendam” politik? Bisa jadi. Pasalnya, gagalnya Anies Baswedan berlayar di Pilkada Jakarta menurut La Ode Basir karena hasil operasi jahat agar Ridwan Kamil menang mudah lawan yang dianggap berat gagal nyagub, Anies Baswedan.
Pendukung Anies Rasyid Baswedan rame-rame salah satunya La Ode Basir mendukung pasangan calon No 3, Pramono-Rano Doel untuk menggagalkan kemenangan Ridwan Kamil-Suswono. “Berkhianat dong La Ode,” sebut teman ketiga. Disebut berkhianat bila Anies Baswedan dan Pramono Anung sama-sama nyagub. Faktanya Anies Baswedan digagalkan nyagub melalui operasi jahat.
Apa yang menjadi “azzam” (kebulatan tekad) La Ode Basir hari ini benar-benar menyala. Pramono-Rano Doel menurut tiga lembaga survei unggul yang semula dengan percaya diri abis Ridwan Kamil-Suswono bakal menang mudah.
Banyaknya Relawan Anies, kini populer dengan sebutan Anak Abah mendukung Pramono-Rano Doel dibandingkan dua pasangan calon lainnya di Pilkada Jakarta menuai “berkah” suara dari Anak Abah di Jakarta.
Hal ini dikonfirmasi melalui survei Litbang Kompas terbaru. Litbang Kompas memotret terjadi lonjakan suara Pramono-Rano Doel. Menurut Litbang Kompas lonjakan suara Pramono-Rano Doel ini karena mendapat limpahan suara dari warga atau para pendukung loyal Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017 sebanyak 44,4%.
Sedangkan pemilih Anies-Sandi yang menjatuhkan pilihannya ke Ridwan Kamil-Suswono 39,7%. Hanya saja sebanyak 41,9% pemilih Anies-Sandi menjawab tidak tahu/tidak jawab. Angka yang cukup besar dari Anak Abah untuk diperebutkan ketiga pasangan calon sebagai penentu kemenangan.
Survei Litbang Kompas ini menyusul survei-survei sebelumnya seperti Panel Survei Indonesia dan LSI. Dimana pasangan Pramono-Rano Doel leading. Menggeser pasangan RIKA-Suswono.
Menurut Litbang Kompas, elektabilitas Pramono-Rano Doel 38,3%, Ridwan Kamil-Suswono 34,6%, dan Dharma-Kun 3,3%. Sementara Litbang Kompas mencatat angka pemilih bimbang atau undecided voters dalam Pilkada Jakarta 2024 mencapai 23,8%. persen.
Tingginya undecided voters menyebabkan Pilkada Jakarta makin seru dan panas. Kurang dari 22 hari lagi. Masih bisa berubah. Pramono-Rano Doel membuka peluang menang atau Ridwan Kamil-Suswono bisa reborn setelah tren elektabilitas dua bulan terakhir anjlok.
Meski begitu, Ridwan Kamil-Suswono sempat unggul survei versi Poltracking Indonesia yang berujung Poltracking Indonesia disanksi Dewan Etik Persepi dan keluar dari keanggotaan Persepi (Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia).
Menyalanya suara Pramono-Rano Doel tidak terlepas dari makin menyalanya La Ode Basir bersama “pasukan” Maju Bersama Anies Baswedan Brawijaya XI atau Mabes XI dan Poros Jakarta pimpinan Biem Benyamin.
Bila skor perolehan suara Pramono-Rano Doel terjaga hingga hari pencoblosan disertai bakal adanya efek kejut suara dari Anak Abah sebesar 41,9% bakal membuka peluang La Ode Basir benar-benar menyala. Pramono-Rano Doel berpeluang menang 1 putaran.
Wallahua’lam bish-shawab
Bandung, 4 Jumadil Awwal 1446/6 November 2024
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis