Anggota Komisi IV DPR, Arif Rahman mengkritisi karut marut penyaluran BBM subsidi yang banyak dikeluahkan nelayan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta perketat pengawasan distribusi BBM subsidi untuk nelayan.
“Karena banyak sekali nelayan nelayan yang kaya, nelayan yang tajir juga ini membeli BBM bersubsidi. Nah ini harus ada kontrol yang jelas. Mekanismenya kan mau ada semacam apa dibuat pakai IT lah. Nah ini juga harus jelas,” kata Arif di Jakarta, dikutip Kamis (7/11/2024).
Ia mengusulkan agar KKP dapat bekerja sama dengan BPH Migas maupun lembaga lainnya untuk membentuk sentra pelayanan mengenai BBM subsidi kepada nelayan.
“Sebab hingga kini masih banyak masyarakat nelayan yang kesulitan untuk mengakses BBM subsidi ini. Terlebih, kebijakan KKP di tingkat pusat dengan pihak pemerintah daerah tak jarang berbeda mengenai BBM subsidi bagi nelayan,” ucap dia.
“Problem-nya mungkin karena KKP ini tidak sampai ke tingkat kabupaten, karena kebijakannya sendiri sendiri. Dari (pemerintah) kabupaten berbeda, provinsi berbeda, di KKP pusat juga berbeda,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia menilai perlu ada sinkronisasi agar nelayan juga memiliki edukasi terkait BBM bersubsidi ini.
“Karena pada saat kita pengen beli, dia tidak punya izin kapal, izin nelayan, izin perahu itu tidak bisa. Nah ini yang menurut saya perlu diedukasi oleh KKP,” ujarnya.
Lebih lanjut, Legislator dari Fraksi Partai NasDem ini ingin KKP melakukan pengendalian terhadap para pemain BBM Subsidi, seperti sektor swasta yang menjual minyak subsidi ini ke pengusaha-pengusaha atau nelayan-nelayan yang kaya.
“Ini harus kita tindak menurut saya dan juga mungkin kebutuhan kapal patroli juga, ini menjadi kebutuhan. Karena menurut saya, kita kalau kejar-kejaran sama kapal nelayan Malaysia atau Thailand saja kalah Pak. Gimana mau ngejar nih Pak? Gimana mau nangkap?,” tuturnya.
Maka dari itu, dirinya berharap, Komisi IV DPR RI dapat memperjuangkan pagu anggaran KKP agar dapat ditingkatkan.
“Yang terpenting juga edukasi terhadap nelayan, karena memang nelayan ini seperti petani harus pakai hati, harus tawakal usaha, karena ini ngejar makhluk hidup (ikan),” tandas Arif.
(Sumber)