Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati menyebutkan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China untuk membuka peluang bisnis bagi investor asing.
Mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat luas. Dengan kondisi ini, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Dengan beliau keliling, itu kan sebenarnya membuka pintu bahwa kita ini open for business. Kita ini akan menghadirkan hukum yang jelas, karena kepastian hukum yang dibutuhkan oleh investor,” kata Rahayu Saraswati di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Minggu (10/11).
“Dengan kondisi APBN, itu tidak mungkin bisa melajukan pertumbuhan ekonomi seperti yang kita harapkan, yaitu 8% dalam waktu 5 tahun ini. Jadi perlu ada investasi yang besar-besaran ke Indonesia,” sambungnya.
Seusai berkunjung ke China, Presiden Prabowo Subianto akan turut hadir dalam KTT-G20 di Brasil. Termasuk rencana berkunjung ke pertemuan-pertemuan internasional lainnya yang diselenggarakan di Asean dan benua lain.
Saraswati mengatakan kunjungan ini mencerminkan Indonesia merupakan negara yang merdeka dan tidak dapat diadu domba pihak mana pun.
“Tapi juga kita hadir nanti juga di COP 29, kita juga hadir di ajang-ajang yang lainnya, termasuk untuk ASEAN, termasuk juga untuk G20, bahwa kita adalah negara yang satu merdeka, yang tidak akan diadu domba untuk kepentingan pihak mana pun,” ujar keponakan Prabowo tersebut.
Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping telah menerima Presiden Prabowo Subianto di Balai Besar Rakyat, Beijing, pada Sabtu (9/11) malam.
Setelah disambut dengan upacara kenegaraan, Prabowo dan Xi menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), yang membahas tentang kerja sama ekspor buah, hingga perikanan.
(Sumber)