News  

Mensos Saifullah Yusuf Setop Bansos Hingga Pilkada Usai: Ikuti Langkah Kemendagri

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), meralat pernyataannya tentang Bansos tetap jalan walau ada Pilkada serentak 2024. Ia akan mengikuti keputusan Kemendagri, yang sepakat dengan Komisi II untuk menghentikan Bansos selama periode kampanye Pilkada.

“Kita ikuti Mendagri lah ya, kita akan ikuti Mendagri, ya kan. Memang tadi kan ada aspirasi juga. Kita gak, kita pencairan ya sebagaimana mestinya lah. Memang ini waktunya salur. tapi kalau memang ada surat itu ya kita akan ikuti apa yang menjadi arahan dari Kementerian Dalam Negeri,” ucapnya di gedung Parlemen Jakarta, Selasa (12/11).

Namun, ia belum dapat memastikan apakah betul Bansos akan disetop sementara. Ia mengaku baru mendengar soal keputusan ini.
“Ya saya juga belum tahu, kita juga baru dengar sekarang, saya akan ikuti kalau itu memang menjadi keputusan Menteri Dalam Negeri ya kita akan ikuti. Nanti akan saya coba mengkonfirmasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian mengaku setuju dengan usulan Komisi II DPR agar pemberian bansos ditunda selama Pilkada Serentak 2024. Tito mengatakan, pihaknya akan segera menyusun surat edaran untuk menyelaraskan usulan ini.

“Kami segera sampaikan surat edarannya, kami setuju kemarin Wamen (Bima Arya) sudah menyampaikan usulan distribusi bansos ditunda sampai Pilkada,” kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi II DPR, Selasa (12/11).

Tito mengatakan, usulan ini bukan dari Kemendagri. Tetapi dari Komisi II DPR sehingga jika memicu masalah, yang memegang bola panas adalah DPR.
“Kami setuju sekali, bola panasnya dari Komisi II, ini tinggal kami smash saja,” kata Tito seraya tertawa.

Meski begitu, eks Kapolri ini khusus daerah yang sedang dilanda bencana, penyaluran bansos akan terus berjalan. Seperti terbaru bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, NTT.

“Kecuali daerah yang memang membutuhkan bansos karena bencana kayak Sikka. Di sana ada lebih 12 ribu orang enggak mungkin juga engga kita kasih bansos, kemudian daerah lain,” kata Tito.

(Sumber)