Pernahkah terlintas di benak Kawan untuk menyaksikan sendiri air terjun megah dengan ketinggian ratusan meter yang tersembunyi di tengah alam hijau?
Kalau belum, Air Terjun Ponot di Sumatra Utara bisa jadi jawaban tepat buat petualangan selanjutnya!
Air terjun ini bukan hanya memukau dengan ketinggian 250 meter, tetapi juga menawarkan suasana alam yang begitu segar dan menenangkan, seolah mengajak siapa saja untuk larut dalam harmoni alam
Yuk, kita ketahui lebih lanjut bagaimana serunya menjelajahi Air Terjun Ponot!
Sekilas Tentang Air Terjun Ponot: Si Jatuh dari Langit
Berada di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, Air Terjun Ponot tidak hanya menjadi kebanggaan warga lokal tetapi juga dinobatkan sebagai air terjun tertinggi di Indonesia.
Ketinggiannya mencapai 250 meter dan terdiri dari tiga tingkatan air yang mengalir deras dari tebing terjal.
Ponot adalah salah satu dari sekian air terjun populer di Sumatra Utara, bersanding dengan Sigura-gura dan Sipiso-piso, yang semuanya dialiri oleh anak Sungai Asahan—sumber utama PLTA Asahan.
Berbeda dengan beberapa air terjun lainnya, Ponot menawarkan lebih dari sekadar pemandangan. Di sini, ketika debit air sedang tinggi, Kawan GNFI akan disambut oleh kabut tipis yang beterbangan di sekitar air terjun.
Suasana seperti ini membuat udara terasa lebih dingin dan segar. Sejenak saja berada di sini, semua rasa penat langsung terhapus.
Mengapa Air Terjun Ponot Begitu Memikat?
Perjalanan ke Air Terjun Ponot seperti sebuah petualangan yang membawa Kawan GNFI ke alam bebas yang masih alami dan asri.
Sesampainya di lokasi, pengunjung akan melihat aliran Sungai Ponot yang mengalir di antara perbukitan hijau pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sungai ini juga membentuk sungai-sungai kecil di sekitar kolam air terjun, menambah keindahan di setiap sudutnya.
Yang membuat Ponot semakin istimewa adalah suara gemuruh air yang begitu kuat saat airnya jatuh menghantam bebatuan di bawahnya.
Kawan akan mendengar suara ini bahkan sebelum tiba di titik utama air terjun. Kabut tipis yang menyelimuti kawasan ini juga menambah kesan tersendiri, terutama jika Kawan datang pagi hari atau saat hujan baru saja turun.
Namun, tidak disarankan berenang di kolam air terjun ini, ya!
Selain arusnya yang deras, bebatuan di sekitar kolam cukup licin, sehingga Kawan harus ekstra hati-hati saat melangkah.
Walaupun begitu, suasana di sini sangat cocok buat duduk-duduk santai sambil menikmati kucuran air dan suara alam yang menenangkan.
Akses Menuju Air Terjun Ponot
Kalau Kawan GNFI memulai perjalanan dari Medan, maka waktu tempuh menuju Air Terjun Ponot sekitar 6 jam. Meski cukup panjang, perjalanan ini sama sekali tidak akan terasa membosankan.
Sepanjang jalan, Kawanakan disuguhi pemandangan alam Sumatra yang begitu memanjakan mata, mulai dari hutan tropis, pegunungan, hingga Danau Toba yang selalu berhasil membuat siapa saja jatuh hati.
Kota Porsea di Kabupaten Toba adalah titik terdekat menuju air terjun ini, selain Pematang Siantar dan Rantau Prapat.
Sesampainya di lokasi, gapura besar menjadi penanda bahwa Kawan sudah dekat dengan air terjun ini. Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 500 meter menyusuri jalan setapak berbahan beton yang sedikit menanjak.
Selama perjalanan menuju kolam air terjun, Kawan akan melewati anak sungai dengan air yang jernih serta batu-batu alam besar di sekitarnya. Rasanya seperti masuk ke dunia lain yang jauh dari keramaian kota.
Di ujung jalan setapak, Kawan akan tiba di tumpukan batu-batu alam besar yang sedikit licin—di sinilah titik tertinggi sebelum kalian bisa melihat Air Terjun Ponot dalam seluruh kemegahannya.
Potensi Wisata dan Perkembangan Infrastruktur di Air Terjun Ponot
Air Terjun Ponot memang masih dalam tahap pengembangan sebagai destinasi wisata.
Meski fasilitasnya belum sepenuhnya lengkap, suasana alami dan asri di sekitar air terjun tetap menjadi daya tarik utama. Beberapa kedai permanen telah mulai dibangun di area parkir untuk memudahkan wisatawan yang datang, baik lokal maupun mancanegara.
Pemerintah Kabupaten Asahan juga aktif mempromosikan Air Terjun Ponot sebagai bagian dari program “Asahan Go Wisata.”
Salah satu kegiatan menarik yang digelar pada 10 Agustus 2024 lalu adalah pengibaran 200 bendera Merah Putih di sekitar air terjun. Kegiatan ini bukan hanya untuk memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia, tetapi juga sebagai langkah promosi agar semakin banyak wisatawan mengenal keindahan Ponot.
Posisi Kabupaten Asahan yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka juga menjadikan kawasan ini sangat strategis untuk perdagangan internasional.
Dengan panjang garis pantai mencapai 85 km, Asahan berpotensi besar menarik wisatawan mancanegara. Pemerintah daerah berharap, ke depannya, Air Terjun Ponot bisa menjadi salah satu ikon wisata yang membawa Asahan semakin dikenal dunia.
Jadi, bagaimana Kawan GNFI? Siap untuk menaklukkan perjalanan dan menikmati megahnya Air Terjun Ponot?
Meski butuh sedikit usaha untuk mencapai lokasi ini, semua rasa lelah akan terbayar lunas dengan pemandangan luar biasa dan udara segar yang hanya bisa ditemukan di tempat-tempat alami seperti ini.