Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mempublikasikan tulisan bertajuk ‘Sajak Sepatu Kotor’. Tulisan yang dia sebut sebagai puisi itu berisi satire tentang sebuah sandiwara di balik kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang terjadi di Indonesia.
Fadli Zon menulis tentang sebuah drama penguasa yang dipertontonkan ke publik ketika warga tercekik asap karhutla. ‘Sepatu kotor’ dalam puisi tersebut jadi representasi simbol pencitraan rezim penguasa.
“Sepasang sepatu kotor monumen kerja rezim teledor di tengah api terus menari mengiringi citra publikasi,” demikian penggalan puisi yang ditulis Fadli di akun Twitter miliknya, Jumat (20/9).
Fadli tak memberikan klarifikasi puisi sindirannya itu ditujukan kepada siapa. Namun tak sedikit publik yang memahami puisi tersebut sebagai sindiran terhadap kualitas kepemimpinan Joko Widodo dalam menyelesaikan persoalan.
Presiden Jokowi diketahui pernah terjun meninjau lokasi terdampak karhutla di Riau, Selasa (17/9). Aktivitas Jokowi selama menyisir lahan gosong diabadikan lewat kamera.
Jokowi tampak berjalan menyendiri, kadang juga terpaku, selama meninjau lahan terdampak karhutla.
Adegan tersebut ibarat drama di mata Fadli Zon.
“Seperti biasa kau berpose yang sama diikuti puluhan kamera siap menangkap adegan sandiwara,” tulis Fadli.
Karhutla di Indonesia tersebar di sejumlah wilayah terutama di Riau dan Kalimantan. Hingga Agustus saja BNPB mencatat lahan terdampak karhutla mencapai 328.724 hektare.
Kebakaran lahan dan hutan diduga sengaja dilakukan oleh manusia demi kepentingan korporasi. Sejumlah korporasi telah ditetapkan sebagai tersangka, namun aparat belum terbuka mengungkap identitas perusahaan, begitupun juga dengan perkembangan kasusnya.
Fadli Zon pernah mempertanyakan sikap pemerintahan Jokowi yang tak punya ketegasan terhadap para pelaku karhutla, terutama korporasi.
Dia menganggap kepentingan bisnis dan korporasi merupakan persoalan utama di balik karhutla yang berujung menyengsarakan warga.
“Makanya Jokowi harus beri sanksi keras. Jangan hanya suaranya keras, marah-marahnya keras, tapi sanksinya apa gitu lho? Ini yang saya kira harus diikuti. Nanti takutnya tong kosong nyaring bunyinya,” kata Fadli di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Rabu (14/8).
Sejumlah daerah telah menyatakan siaga darurat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belakangan menyatakan penanganan karhutla kini hanya tinggal mengandalkan turun hujan.
Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Riau menyempatkan diri melaksanakan Salat Istiqa bersama warga dan sejumlah pejabat.
Ikhtisar perjalanan Jokowi ke wilayah terdampak karhutla tersebut didokumentasikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dengan menampilkan sepatu para pejabat sebelum dan sesudah mereka berkunjung ke Pelalawan, Riau.
Fadli Zon menganggap itu sebagai sebuah parodi.
“Sepasang sepatu kotor adalah jawaban dari kebakaran hutan. Api gagal kau padamkan, teror kabut asap terus mencekam,” tulis Fadli. [cnnindonesia]