Memasuki tahun baru, gesekan antara organisasi massa (ormas) Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) JAYA terjadi di beberapa daerah.
Kesalahpahaman yang sempat memanas ini akhirnya diredam melalui pertemuan antara Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, KPH Japto S Soerjosoemarno, dan Ketua GRIB JAYA, H. Hercules Marshall.
Gesekan pertama terjadi di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, saat anggota Pemuda Pancasila dan GRIB JAYA terlibat bentrokan pada penghujung 2024. Konflik kemudian meluas hingga Blora, Jawa Tengah, menciptakan situasi yang mencekam. Ketegangan semakin meningkat setelah kedua kelompok kembali berseteru di Kota Bandung.
Situasi yang semakin panas akhirnya mereda setelah video lawas keakraban Japto dan Hercules beredar di media sosial. Video tersebut menunjukkan hubungan baik di antara kedua tokoh, yang kemudian diikuti dengan maklumat dari Japto kepada seluruh anggotanya untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkis.
Sebagai tindak lanjut, Hercules berkunjung ke markas Pemuda Pancasila di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Kehadirannya disambut hangat oleh Japto, Sekretaris Jenderal Pemuda Pancasila Arif Rahman, serta jajaran pengurus MPN PP. Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh nostalgia, dengan kedua tokoh membicarakan persaudaraan serta kesamaan visi kedua ormas.
Japto menegaskan bahwa meskipun Pemuda Pancasila dan GRIB JAYA memiliki atribut yang berbeda, keduanya berbagi idealisme yang sama.
“Tujuan kita sama, kita bertemu hari ini dalam rasa persaudaraan. Banyak yang menilai buruk tentang Bung Hercules, padahal beliau banyak membantu orang. Itu yang membuat kami lebih akrab, karena kami punya tujuan yang sama: memperbaiki pola hidup masyarakat,” ujar Japto.
Hercules pun menganggap kejadian di Blora dan Bandung sebagai hikmah untuk memperkuat tali silaturahmi antara kedua ormas. “Orang mengira Pemuda Pancasila dan GRIB JAYA selalu bertikai. Padahal, ini hanya kesalahpahaman di tingkat bawah,” jelas Hercules.
Lebih jauh, Hercules menekankan bahwa pertemuan ini menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa kedua ormas dapat berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Kolaborasi ke depan akan difokuskan pada komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat untuk mengubah stigma negatif yang kerap disematkan kepada mereka.
Japto juga mengingatkan bahwa peran kedua ormas tidak hanya sekadar menjaga ketertiban, tetapi juga membantu membina anak-anak putus sekolah agar memperoleh pendidikan yang layak serta kesempatan kerja. Ia turut mengapresiasi kontribusi Hercules dalam membina ratusan petani dan nelayan di berbagai daerah.
Sebagai langkah konkret, Japto dan Hercules sepakat untuk berkolaborasi dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dengan kontribusi nyata, seperti pembinaan generasi muda dan pembangunan sosial ekonomi.(Sumber)