Sepekan menjelang perayaan Imlek 2025, Klenteng Boen Bio di Jalan Kapasan, Surabaya menggelar ibadah ritual Ci Suak, Jumat (24/1/2025).
Ci Suak merupakan ritual tolak bala yang bertujuan untuk membuang segala kesialan dan permohonan harapan sebelum memasuki tahun baru.
Rohaniwan agama Konghucu Klenteng Boen Bio, Liem Tiong Yang menjelaskan, ritual Ci Suak dilaksanakan dengan melarungkan potongan kuku dan rambut.
“Kemudian juga ada kias berupa benang jahit sepanjang satu jengkal yang maknanya untuk menghubungkan antara anugerah bum dengan tahun kelahiran umat yang melakukan Ci Suak itu,” jelas Liem, Kamis (23/1/2025).
Potongan-potongan tersebut nantinya dimasukkan ke dalam kertas yang dilipat berbentuk gunung, serta sudah tertuliskan nama beserta permohonan yang diinginkan.
“Kertas yang dilipat berbentuk gunung ini juga memiliki makna agar harapan setinggi gunung,” katanya.
Setelah itu, kertas-kertas tersebut akan disembahyangkan, lalu dibakar dan dilarungkan ke lautan.
Menurut mitologi Tionghoa, ritual ini dilakukan agar terhindar dari segala halangan, mara bahaya, dan penyakit akibat adanya ketidakserasian ciong shio menjelang memasuki Tahun Ular Kayu.
Liem menegaskan bahwa tradisi Ci Suak juga dapat diikuti oleh agama non-Konghucu, tergantung prinsip dari setiap individu.
“Kalau untuk non-Konghucu bisa menitipkan saja Ci Suak, nanti akan disembahyangkan oleh rohaniawan dan umat-umat yang lain,” terangnya.
Dia menuturkan bentuk tradisi Ci Suak tersebut juga berbeda-beda pada setiap klenteng. Tergantung disiplin ilmu yang dimilik oleh setiap rohaniwan.
“Ci Suak ini merupakan salah satu usaha kita. Kalau permohonannya belum dikabulkan bagaimana, ya mungkin masih dalam proses. Tahun depan bisa menulis (Ci Suak) lagi,” kata Liem.(Sumber)