Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie bertemu dengan Presiden Afrika Selatan, Matamela Cyril Ramaphosa di sela-sela acara World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) di Davos, Swiss, Rabu (23/1) lalu. Keduanya membahas persiapan KTT G20 yang akan digelar di Johannesburg, Afrika Selatan pada November 2025.
“Kami berdiskusi tentang persiapan KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan pada November mendatang. Ini momen yang tepat karena beliau merupakan Ketua G20, di mana Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah KTT G20 tahun ini,” kata Anindya Bakrie lewat keterangan tertulis, dikutip Jumat (24/1/2025).
Dalam diskusi tersebut, menurut Anindya Bakrie, Cyril Ramaphosa juga membicarakan solidaritas (solidarity), kesetaraan (equality), dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang menjadi tema penyelenggaraan KTT G20 di Afrika Selatan.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, KTT G20 diselenggarakan di (benua) Afrika. Jadi, ini momen yang sangat spesial bagi kita semua, khususnya bagi Afrika Selatan,” tutur Anindya.
Dalam pidato Cyril Ramaphosa di Forum Ekonomi Dunia Davos, dia menyampaikan berbagai persoalan dunia, seperti kemiskinan, perang, dan perubahan iklim, para pemimpin dunia kembali dipanggil untuk memanfaatkan atribut manusia yang paling kuat sekaligus paling abadi, yakni kerja sama dan kolaborasi yang saling menguntungkan.
Sebagai informasi, Matamela Cyril Ramaphosa, pria kelahiran 17 November 1952 ini menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan sejak 2018. Sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa menjabat sebagai Presiden Kongres Nasional Afrika (ANC).
Selain itu, dia juga dikenal sebagai aktivis antiapartheid, pemimpin serikat pekerja, dan pengusaha. Cyril Ramaphosa pernah menjabat sebagai Sekjen ANC era Nelson Mandela (1991-1997) dan menjadi Wakil Presiden era Presiden Jacob Zuma (2014-2018). Cyril Ramaphosa kerap dijuluki sebagai negosiator ulung dan ahli strategi.(Sumber)