Tujuh klub pendiri PSSI punya nasib yang berbeda. Ada yang tak tergoyahkan di Liga 1, tetapi sebagian bahkan eksistensinya kurang terdengar.
Tahukah Anda bahwa induk sepak bola di Indonesia, PSSI, dibentuk oleh tujuh klub yang masih aktif hingga sekarang?
PSSI didirikan di Yogyakarta pada 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Indonesia atas inisiatif Soeratin Sosrosoegondo.
Ketujuh klub yang ikut mendirikan PSSI adalah Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB), dan Perserikatan Sepakraga Mataram (PSM).
Empat klub lainnya adalah Vortenlandsche Voetbal Vond (VVB), Madioensche Voetbal Bond (MVB), Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM), dan Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Penasaran dengan nama klub-klub tersebut sekarang?
Ini Tujuh Klub Legendaris yang Mendirikan PSSI
Tujuh klub pendiri PSSI sudah berubah nama menjadi Persija Jakarta, Persib Bandung, PSIM Yogyakarta, Persis Solo, PSM Madiun, PPSM Magelang, dan Persebaya Surabaya.
Mereka sempat memakai nama dengan bahasa Belanda mengingat periode tersebut Indonesia masih dalam masa penjajahan.
Namun, tak semuanya bernasib sama. Hanya Persija, Persib, Persis, dan Persebaya yang masih bermain di kasta teratas Liga Indonesia.
1. Persija Jakarta
Jika dihitung sejak era Perserikatan (1931-1994) hingga Liga 1, Persija adalah pemilik gelar liga paling banyak dengan 11 titel.
Mereka rutin juara Perserikatan pada tahun 1931, 1933, 1934, dan 1938. Tim yang dijuluki Macan Kemayoran itu lalu puasa gelar 16 tahun.
Persija baru kembali ke podium juara pada tahun 19554, 1964, 1973, 1975, dan 1978/1979. Setelah itu, Persija mengalami paceklik lebih lama.
Mereka butuh 22 tahun untuk kembali juara pada 2001 ketika sudah berganti era menjadi Liga Indonesia.
Meski menjadi salah satu tim besar di Indonesia, Persija nyatanya sering terseok-seok. Mereka baru juara lagi di era Liga 1 pada 2018.
Keberhasilan itu memberikan cahaya untuk Persija. Sayangnya, mereka gagal bersaing dalam tiga tahun selanjutnya.
Pencapaian terbaik Persija setelah juara adalah runner-up Liga 1 2022/2023.
2. Persib Bandung
Sepanjang sejarah kasta teratas Liga Indonesia, Persib juara delapan kali pada 1937, 1961, 1986, 1990, 1994, 1994/1995, 2014, dan 2024.
Bahkan, Persib juga tidak kering gelar ketika sepak bola dibekukan oleh FIFA pada 2015 karena dinilai ada intervensi pemerintah.
Untuk mengisi kekosongan turnamen, digelar Piala Presiden 2015 yang juaranya adalah Persib Bandung.
3. PSIM Yogyakarta
PSIM Yogyakarta tak secemerlang Persija dan Persib secara prestasi. Sejak berdiri pada 1929, mereka cuma dua kali juara pada 1931/1932 dan 2004/2005.
Gelar perdana PSIM Yogyakarta adalah juara Perserikatan, sedangkan titel keduanya merupakan juara Divisi I yang saat itu merupakan kasta kedua Liga Indonesia.
PSIM Yogyakarta juga masih bermain di Liga 2 pada musim 2024/2025.
4. Persis Solo
Sebagai salah satu pendiri PSSI, Persis Solo pernah sangat berjaya khususnya pada 1930-1943 ketika era Perserikatan.
Persis Solo tujuh kali juara Perserikatan pada 1935, 1936, 1939, 1940, 1941, 1942, 1943. Namun, setelah itu Persis benar-benar kesulitan bersaing dengan tim lain.
Persis Solo sempat absen lama dari level teratas Liga Indonesia dan baru kembali lagi pada Liga 1 2022/2023.
Klub milik Kaesang Pangarep itu juga menjadi salah satu tim Liga 1 2024/2025.
5. PSM Madiun
Klub yang dulu bernama Madioensche Voetbal Bond ini diyakini berdiri pada 1929. PSM Madiun jadi satu-satunya klub pendiri PSSI yang kurang terdengar eksistensinya.
Hal itu karena perpecahan yang terjadi di kubu PSM. Klub mengalami dualisme pada 2010 yang berujung pada pembekuan.
PSM Madiun tidak pernah berada di kasta teratas Liga Indonesia dan kini bertanding di Liga 3.
6. PPSM Magelang
Meski menjadi salah satu pendiri PSSI, PPSM Magelang faktanya tidak pernah merasakan atmosfer pertandingan kasta teratas.
Pencapaian terbesar PPSM Magelang adalah peringkat ketiga Perserikatan 1935 dan semifinal Piala Indonesia 2012.
Seperti PSM Madiun, PPSM Magelang kini bermain di Liga 3 atau kasta terbawah kompetisi sepak bola Tanah Air.
7. Persebaya Surabaya
Persebaya punya tujuh gelar liga, lima pada era Perserikatan dan dua lainnya merupakan titel Liga Indonesia pada 1996/1997 dan 2004.
Tim yang dijuluki Bajul Ijo ini juga pernah mewakili Indonesia di kancah internasional di Piala Champions Asia pada 1998 dan 2005 meski selalu terhenti di babak awal.
Namun, prestasi Persebaya sempat ternoda dengan dualisme imbas konflik PSSI pada 2011-2013.
Persebaya juga pernah lama menghilang dari sepak bola Indonesia karena dicoret dari keanggotaan PSSI.
Status mereka lalu dipulihkan dalam Kongres PSSI 2017. Mereka menjadi juara Liga 2 dan kembali naik level ke Liga 1 hingga sekarang.(Sumber)