Tujuh klub di Eropa ini dimiliki orang Indonesia. Bahkan, ada yang berkompetisi di kasta sepak bola teratas!
Ide pebisnis memang tidak ada habisnya. Berbagai hal bisa mereka jadikan ladang untuk perputaran uang, termasuk membeli klub sepak bola.
Bahkan, beberapa pengusaha Tanah Air merupakan sosok di balik klub sepak bola Eropa seperti Erick Thohir dan Grup Djarum.
Apa saja klub Eropa yang dimiliki Orang Indonesia?
1. Como 1907
Como 1907 dimiliki konglomerat Hartono Bersaudara yaitu Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono melalui Grup Djarum.
Mereka mengakuisisi Como 1907 dengan biaya 850.000 euro atau setara Rp 14 miliar sekaligus melunasi utang klub sebesar 150.000 euro (Rp 2,6 miliar).
Como 1907 kembali ke Serie A mulai musim 2024/2025 setelah absen dari kasta teratas sepak bola Italia itu selama 21 tahun.
Klub ini dilatih oleh Cesc Fabregas yang pernah bermain di Arsenal, Barcelona, Chelsea, dan AS Monaco, dan Como.
2. Oxford United
Erick Thohir dan Anindya Bakrie adalah pemilik Oxford United, klub yang berkompetisi di Divisi Championship atau kasta kedua Liga Inggris.
Kedua pengusaha yang punya rekam jejak di dunia olahraga Indonesia itu menjadi pemegang saham mayoritas Oxford United sejak September 2022.
Selain dimiliki orang Indonesia, Oxford United juga diisi pemain asal Indonesia yaitu Marselino Ferdinan dan Ole Romeny.
Sebelumnya, Erick Thohir pernah membeli saham DC United. Namun, ia menjual 78 persen sahamnya di tim Major League Soccer (MLS) itu pada 2018.
Pria yang juga berstatus ketua umum PSSI dan menteri BUMN itu juga sempat menjadi presiden Inter Milan karena memiliki saham mayoritas.
Akan tetapi, ia menjual keseluruhan sahamnya pada 2019 kepada perusahaan Hong Kong, Lion Rock.
Sementara, Anindya Bakrie merupakan ketua umum akuatik Indonesia dan sempat menjadi Chef de Mission (CdM) Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
3. Brisbane Roar
Saat Anindya Bakrie memiliki Oxford United, keluarga besarnya lewat Grup Bakrie merupakan pemilik klub Australia yaitu Brisbane Roar.
Grup Bakrie membeli saham Brisbane Roar sebesar 70 persen pada 2011. Setahun kemudian, mereka mengambil alih sisanya dan menjadi pemilik saham klub keseluruhan.
Selain Brisbane Roar, Bakrie Grup juga pemilik tim basket Pelita Jaya. Mereka juga sempat membeli saham klub Belgia, CS Vise, pada 2011.
Namun, mereka melepas kepemilikan CS Vise pada tahun 2014.
4. Tranmere Rovers
Tranmere Rovers merupakan klub inggris yang berkompetisi di kasta keempat Liga Inggris, League Two, dan dimiliki oleh Santini Group.
Santini Group diketahui mempunyai saham mayoritas Tranmere Rovers melalui PT Santiniluwansa Lestari yang dimiliki Sofjan Wanandi dan Riantini Sutedja.
5. Lecce
CEO Emter Group, Alvin Sariaatmadja, membeli 10 persen saham klub Italia ini lewat sebuah konsorsium.
Alvin bermitra dengan bankir keturunan Italia-Swiss, Boris Francesco Jean Collardi dan pengusaha bernama Pascal Picci.
Lecce berkompetisi di kasta teratas Liga Italia yaitu Serie A.
6. Estrela Amadora SAD
Estrela Amadora SAD merupakan tim kasta pertama Liga Portugal yang salah satu sahamnya dimiliki Pakuan Football Enterprise.
Pakuan Football Enterprise merupakan perusahaan Dodi Irwanto dan Jaino Matos. Mereka membeli saham Estrela Amadora pada Mei 2022.
7. Polillas Ceuta
Saham tim Afrika Utara ini dimiliki Batavia Sport Group (BSG) sejak September 2020. BSG juga bekerja sama dengan akademi sepak bola, ASIOP, untuk mengelola Polillas Ceuta. (Sumber)