News  

Kajian Politik Merah Putih: Ada Keterkaitan Jokowi, Prabowo dan Aguan

Aguan, Prabowo dan Jokowi (IST)

Joko Widodo (Jokowi), Presiden Prabowo Subianto, dan pengusaha properti Sugianto Kusuma (Aguan) memiliki keterkaitan yang unik, baik dalam aspek politik, ekonomi, maupun jaringan kekuasaan.

“Jokowi, Prabowo dan Aguan memiliki keterkaitan. Jangan sulit bila rakyat Banten untuk membatalkan PSN PIK 2,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada Radar Aktual, Senin (24/2/2025).

Jokowi dikenal sebagai presiden yang menekankan pembangunan infrastruktur dan investasi sebagai pilar utama pemerintahannya. Salah satu tokoh bisnis yang sering dikaitkan dengan proyek-proyek besar di era Jokowi adalah Aguan, pemilik Agung Sedayu Group.

“Aguan memiliki keterlibatan dalam berbagai proyek strategis, termasuk pembangunan kawasan reklamasi di Jakarta dan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Dukungan dari kelompok bisnis seperti yang dimiliki Aguan menjadi bagian dari strategi Jokowi untuk menarik investasi guna mempercepat pembangunan nasional,” paparnya.

Hubungan antara Jokowi dan Aguan terlihat dari berbagai pertemuan bisnis dan kebijakan yang memberi keuntungan bagi sektor properti. Meskipun ada kontroversi mengenai reklamasi dan perizinan lahan, Jokowi tetap mendorong kebijakan yang pro-investasi guna menjaga pertumbuhan ekonomi.

Kata Sutoyo, selama Pilpres 2024, dukungan dari berbagai pengusaha menjadi faktor penting dalam pemenangan Prabowo-Gibran. Aguan dan kelompok bisnis lainnya disebut-sebut ikut mendukung dengan berbagai cara, baik dalam bentuk bantuan finansial maupun dukungan terhadap kebijakan yang menguntungkan Prabowo ke depan.

“Peran Aguan dalam peta politik Prabowo tidak bisa dilepaskan dari kalkulasi ekonomi-politik yang lebih luas,” tegasnya.

Keterkaitan antara Jokowi, Prabowo, dan Aguan mencerminkan pola hubungan antara politik dan bisnis di Indonesia. Para pemimpin politik membutuhkan dukungan dari dunia usaha untuk memperkuat basis kekuasaan mereka, sementara para pengusaha memanfaatkan kedekatan politik untuk melindungi dan memperluas bisnis mereka.

“Jokowi dengan kebijakan pro-investasi, Prabowo dengan ambisi politiknya, dan Aguan sebagai bagian dari elite bisnis menunjukkan bagaimana oligarki berperan dalam dinamika politik Indonesia. Dalam beberapa tahun ke depan, interaksi antara ketiganya akan tetap menjadi faktor penting dalam menentukan arah pemerintahan dan kebijakan nasional,” pungkasnya.