Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti, melemparkan sindiran terkait rapat yang membahas RUU TNI.
Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Bivitri Susanti mengkritik lokasi yang menjadi tempat berlangsungnya rapat.
Seperti diketahui, pemilihan Hotel Fairmont sebagai tempat rapat Panja RUU TNI disorot tajam.
Menurut Bivitri, ada gedung DPR yang sebenarnya bisa menjadi tempat berlangsungnya rapat ketimbang di hotel mewah.
“Orang Jakarta pasti paham, ini hotel mahalnya kayak apa. Gunanya ada gedung DPR apa?” tulisnya, dikutip Minggu (16/3/2025).
Lebih lanjut, ia mempertanyakan terkait anggaran yang digunakan untuk berlangsungnya rapat di hotel mewah tersebut.
“Ini anggaran siapa yg dipakai? Katanya efisiensi? Dan kenapa buru-buru sampai harus banget di hotel? Urgensinya apa?” tuturnya.
Selain terkait hotel, satu hal yang paling dipertanyakan terkait alasan rapat ini yang memilih tertutup dan tidak berlangsung secara terbuka.
“Yang terpenting: kenapa tidak terbuka?,” ujarnya.
Sebelumnya, Hotel Fairmont yang merupakan hotel mewah bintang 5 menjadi satu-satunya hotel yang tersedia di antara pilihan lain.
Dan, untuk pelaksanaan pembahasan revisi UU TNI itu berlangsung atau dilakukan secara tertutup.(Sumber)