Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut krisis sudah dekat. Itu diungkapkan melihat fenomena dewasa ini.
“Akhirnya krisis sudah tiba di depan pintu, dan situasi yang menyebabkan semua media asing, media dalam negeri mulai membayangkan potensi krisis ekonomi di semester awal ini,” kata Rocky dikutip dari unggahannya di X, Rabu (19/3/2025).
Ia mengungkapkan krisis itu sudah sangat nyata. Baik statistik dan psikologis.
“Itu sangat ril. Karena bukan saja keterangan data statistik, tetapi situasi psikologis masyarakat bawah,” icapnya.
Hal tersebut, kata dia tercermin dari kondisi APBN saat ini. Hingga pembayaran pajak yang gagal karena Coretax.
“Terutama menganggap bahwa APBN yang tidak bisa dipenuhi terutama oleh Menteri Keuangan karena bolong terus dan semua data kita tahu, pajak tidak masuk. Coretax gagal dan segala macam,” ucapnya.
“Lalu orang berpikir apa harapan yang bisa dijanjikan oleh pemerintah, orang Presiden Prabowo. Bahwa akan ada kemajuan ekonomi, akan tiba di 8 persen. Akan ada koruptor yang dihukum,” tambahnya.
Ia menilai semua itu bersifat ideologis. Apakah benar akan dilakukan pemberantasan korupsi untuk kemajuan rakyat.
“Ini semua hal sifatnya ideologis, karena itu yang dimaksudkan oleh Presiden Prabowo memberantas korupsi supaya memungkinkan untuk menabung demi kemakmuran dan kemajuan rakyat,” ujarnya.
Kini, Rocky bilang rakyat sudah menganggap APBN berantakan karena dikorupsi. Karena korupsi itu pula keadilan sosial tak terujud.
“Kalangan rakyat menganggap, bahwa karena dikorupsi APBN itu berantakan. Karena dikorupsi pajak tidak masuk. Karena dikorupsi maka kesempatan menikmati keadilan sosial tidak terwujud. Kan itu pikiran sederhana dari rakyat kita,” jelasnya.
“Jadi rakyat menganggap, ada ketidakjujuran, ada ketimpangan, ada ketidakadilan,” tambahnya. (Sumber)