News  

Pria Lulusan SD Di Bengkalis Ini Mampu Buat Pesawat Kayu Tanpa Awak

Mariandi, Saat Mencoba Menerbangkan Pesawat Buatannya

Mariandi (35) warga Desa Air Putih, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau berhasil menciptakan pesawat tanpa awak dengan terbang selama dua jam di udara.

Pesawat yang terbuat dari kayu balsa itu dikendalikan dengan remote control dan komputer jinjing (laptop). Pesawat itu diklaim dapat digunakan untuk pemetaan wilayah abrasi pantai dan memantau kebakaran hutan maupun lahan.

Mariandi menuturkan, butuh waktu 10 hari untuk membuat pesawat tanpa awak. Ayah satu anak ini mengaku hanya tamatan sekolah dasar (SD).

“Pesawat ini dibuat dari fiber dan kayu balsa. Saya buat pesawat ini selama 10 hari. Itu untuk pembuatan bodi pesawat saja. Sedangkan untuk spare part dan batrainya dipesan ke Malaysia melalui jalur laut,” katanya, Selasa (15/10/2019).

Pria yang akrab disapa Andi ini mengaku membuat pesawat otodidak dan belajar dari hobi aeromodeling dan media sosial.

“Saya hobi aeromodeling. Kemudian melihat cara-caranya (pembuatan pesawat) di media sosial. Saya lalu berpikir untuk mengembangkannya dengan menjangkau jarak yang jauh hingga tiga jam perjalanan,” ujarnya.

Andi menuturkan, biaya untuk satu pesawat ini tergantung pemesanan dan jarak jangkauan pesawat, serta lama terbangnya. “Biayanya mulai dari Rp8 juta sampai Rp10 juta. Tergantung komponennya,” katanya.

Menurut Andi, pesawat tanpa awak ini juga sudah digunakan warga Bengkalis untuk pemetaan tapal batas antardesa, pemantauan abrasi pantai dan kebakaran hutan yang terjadi saat ini.

Dalam tujuh bulan, Andi mengaku sudah membuat tiga pesawat tanpa awak yang diberi nama capung air dan berwarna orange. Pesawat buatannya itu sudah dibeli warga Kalimantan dan orang Jawa seharga Rp50 juta. {inews.id}