Dunia film animasi kini heboh dengan keberadaan program kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang bisa meniru gaya animasi dari studio film animasi ternama asal Jepang, Studio Ghibli.
Tokoh-tokoh di Studio Ghibli kini melayangkan protes dan kecaman terhadap AI tersebut lantaran melakukan plagiasi tanpa izin dengan meniru gaya studio tersebut.
Hayao Miyazaki, pendiri Studio Ghibli dan salah satu animator ternama di studio kondang tersebut bahkan pernah melayangkan kecaman tegas terhadap teknologi AI.
Bagi Miyazaki, teknologi AI adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri karena membuat orang-orang tak memproduksi karya orisinil mereka.
“Saya benar-benar muak. Saya menilai teknologi AI ini adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri,” tegas Miyazaki dalam wawancara lawasnya, dikutip Sabtu (29/3/2025).
Miyazaki bahkan menegaskan ia tak akan pernah menggunakan teknologi tersebut dalam karya-karya di studionya.
“Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya sama sekali,” timpal seniman berusia 84 tahun tersebut.
Kendati sosok pemrakarsa gaya animasi ‘Ghibli’ sudah angkat bicara dan mengecam AI, gambar-gambar bernuansa animasi Ghibli tetap bermunculan di media sosial.
Perlu diketahui, Studio Ghibli telah memproduksi berbagai film animasi kondang yang hingga kini masih dikenang oleh para penggemarnya.
Lantas, apa saja film karya Studio Ghibli yang menjadi favorit sepanjang masa? Ini daftarnya.
Spirited Away (2001)

Nama Studio Ghibli naik daun salah satunya berkat karya Spirited Away yang rilis pada tahun 2001 silam. Animasi dalam film ini digarap oleh Miyazaki dan timnya serta ceritanya ditulis oleh Miyazaki sendiri.
Film bertema misteri ini mengisahkan seorang anak perempuan bernama Sen yang tiba di sebuah perkampungan.
Orang tua Sen tiba-tiba berubah menjadi babi berkat ulah para penyihir iseng yang tinggal di kampung tersebut.
Sen akhirnya harus meminta pertolongan dari berbagai makhluk misterius untuk mengubah kedua orang tuanya kembali menjadi manusia.
My Neighbor Totoro (1988)

Jauh sebelum Spirited Away, ada film garapan Miyazaki yang mendahuluinya yakni My Neighbor Totoro.
Film ini menjadi sensasi lantaran mengangkat gaya animasi yang estetik, berciri khas unik, dan sederhana.
Karakter-karakter di film ini juga bahkan menjadi ikon budaya pop di era modern, seperti si monster kelinci raksasa bernama Totoro.
Sesuai dengan namanya, film ini menceritakan sepasang kakak beradik yang bertemu dengan berbagai makhluk misterius yang salah satunya adalah Totoro si monster kelinci bersahabat.
Howl’s Moving Castle (2004)

Miyazaki akhirnya memberanikan diri untuk mengadaptasi karya dari novel, salah satunya adalah novel Howl’s Moving Castle karya penulis ternama dari Inggris, Diana Wynne.
Karakter-karakter dari novel tersebut disulap menjadi karakter animasi secara apik oleh Miyazaki dan tim animatornya.
Tak jauh berbeda dari jalan cerita di novel Wynne, film Howl’s Moving Castle mengisahkan perjuangan seorang penyihir bernama Howl untuk menentang seorang raja jahat bersama seorang perempuan bernama Sophie yang dikutuk menjadi seorang wanita tua.
Grave of the Fireflies (1988)

Grave of the Fireflies menjadi salah satu film produksi Studio Ghibli yang tak melibatkan Hayao Miyazaki secara langsung.
Film yang dirilis pada tahun 1988 ini juga menjadi salah satu film Ghibli yang mengangkat tema cukup berat bagi beberapa audiens.
Berbeda dari animasi Ghibli pada umumnya yang mengangkat tema ceria dan penuh warna, film ini justru mengangkat tema yang sebaliknya.
Grave of the Fireflies menggambarkan masa-masa puncak Perang Dunia II melalui kacamata para penduduk sipil di Jepang yang terdampak bom atom Amerika Serikat.
Film ini berusaha mengeksplor sisi gelap yang jarang diangkat oleh Studio Ghibli, yakni peperangan dan kematian.
Ponyo (2008)

Beralih dari tema yang serius, kini kembali ke tema ceria melalui film Ponyo.
Judul dari film ini sesuai dengan nama salah satu karakter utama yakni Ponyo, seekor siluman ikan yang diciptakan oleh seorang ilmuwan bernama Fujimoto.
Fujimoto terobsesi dengan kehidupan laut dan menciptakan berbagai makhluk unik seperti Ponyo. Petualangan Ponyo menjadi manusia bermula ketika ia kabur dari rumah dan bertemu seorang bocah bernama Sosuke.
From Up on Poppy Hill (2011)

Miyazaki kembali menguji coba hokinya mengangkat tema-tema serius melalui film From Up On Poppy Hill.
Karya Miyazaki yang satu ini tak mengangkat tentang peperangan maupun kematian, namun isu sosial dalam wujud perjuangan seorang perempuan bernama Umi yang berusaha mencegah rumah tercintanya digusur demi penyelenggaraan olimpiade.
Hayao Miyazaki memberikan kepercayaan kepada putranya, Goro Miyazaki untuk menjadi sutradara animasi di film ini.
Princess Mononoke (1997)

Terakhir, ada film Princess Mononoke (1997) yang juga berhasil melegenda.
Miyazaki dan timnya berhasil menciptakan seorang karakter perempuan yang kuat dan menginspirasi melalui sosok San, seorang putri dari sebuah kerajaan yang memilih untuk tinggal di hutan bersama para satwa dan serigala kesayangannya.
Film ini menggambarkan bagaimana dinamika antara keserakahan manusia dan bagaimana alam akhirnya bisa membuat manusia tunduk dan merendah.(Sumber)