Ini Pola Makan Pebalap MotoGP aat Balapan Akhir Pekan

Ilustrasi Makanan Sehat

Seperti halnya olahraga lain, pembalap MotoGP punya pola makan khusus dalam menjaga fisiknya agar bisa prima saat balapan. Berat badan juga jadi unsur penting penentu hasil adaptasi pembalap dengan motornya.

Pembalap jangkung dengan berat berlebih cenderung lebih sulit beradaptasi di atas motor dibandingkan pembalap dengan yang posturnya lebih proporsional atau bahkan yang lebih mungil seperti Dani Pedrosa.

Banyak yang penasaran, bagaimana sih pola makan para pembalap terutama saat weekend balapan?

Pembalap KTM, Pol Espargaro, punya jawabannya.  Makanan tidak sehat harus dihindari, terutama junk food dengan saus dan bahan olahan, dan lemak tak sehat.

“Yang paling simpel, tidak boleh ada saus. Bukan makanan olahan dan makanan alami. Jika aku makan omelet, telurnya harus organik. Aku makan banyak ikan tapi sedikit daging merah,” kata Pol Espargaro dilansir OtoRace.id dari Motosan.es.

“Aku suka pasta dan ada banyak tipe pasta berbeda. Aku memanggang rotiku sendiri di rumah, itu menyenangkan. Aku memanggang dengan banyak macam gandum dan bahan lainnya,” jelas Espargaro.

Tapi, Espargaro mengungkap bahwa kondisi tubuh tiap pembalap berbeda-beda, dan tentu pola makannya juga beda, dengan batasan-batasan tertentu.

“Sangat penting kita tahu kondisi tubuh. Kami punya banyak dokter bagus. Kami bisa tes darah untuk tahu yang boleh dan tidak boleh dimakan. Insting memberimu ide, tapi ilmu sains ini akan menolongmu,” tegas pembalap asal Spanyol ini.

Pol juga mengungkap, suplemen khusus, minuman berenergi, dan kafein, paling dibutuhkan di hari Sabtu dimana jadwalnya padat dan panjang.

Untuk balapan di hari Minggu, Pol mengaku tidak perlu suplemen atau pasokan energi ekstra lain, yang penting pola makan yang bagus, idealnya. Sebelum tampil ngebut di atas trek, Pol mengaku sarapan lebih awal setiap harinya.

“Aku tidak makan banyak setelah bangun pagi karena warm-up dimulai pukul 09.30 pagi. Untuk makan sarapan yang bagus, aku harus benar-benar bangun lebih pagi daripada saat tidak balapan,” sambung Pol.

Sedangkan untuk minum, Pol melakukannya hampir setiap saat, untuk menjaga agar tidak dehidrasi, terutama balapan saat cuacanya sangat panas.

“Aku biasanya minum banyak, terutama Minggu. Aku minum dan minum sampai aku pergi ke WC. Air mengalir di seluruh tubuhku. Aku bahkan minum banyak juga di kondisi dingin sekalipun, yang penting tidak kehausan,” imbuhnya.

“Selama 40 menit sebelum mulai siap-siap, aku berhenti minum atau aku malah keluar trek untuk ke WC,” jelasnya.

Pol mengaku banyak pembalap yang kadang terlihat ke WC sebelum balapan dimulai.

“Mungkin ada perasaan gugup dan tubuhmu ingin mengeluarkan sesuatu. Di hari Minggu biasanya akan jarang melihatku di WC. Kadang aku membawa minuman di punuk wearpack-ku untuk membawa lebih banyak air,” jelasnya.

Fungsi punuk di wearpack pembalap MotoGP juga untuk membawa air minum Sedangkan setelah balapan, biasanya pembalap akan sangat lelah dan ingin mengisi energi yang sangat banyak.

“Tapi jika hasilnya bagus, aku bisa makan banyak. Aku sudah tidak makan banyak selama akhir pekan, jadi aku bisa menikmatinya lebih di Minggu. Tapi di sisi lain, jika hasil balapan buruk, perutku tertutup dan aku tidak mau makan 1-2 hari, lucu juga bagaimana tubuh ini bekerja,” tegasnya.

Itu tadi adalah pola makan di saat akhir pekan balapan. Kalau saat jeda, terutama jeda lama misalnya akhir musim atau pertengahan musim, pola makan hancur sob.

Pol mengaku sangat kangen dengan gula dan bahan lainnya karena tidak banyak menikmatinya saat balapan, sehingga saat liburan akan makan banyak.

“Sangat sulit menghindari pencuci mulut. Kadang saat musim dingin aku makan pisang panggang dengan banyak gula. Aku memang suka pencuci mulut sejak kecil. Aku sulit menolak kue coklat yang tengahnya meleleh, dan juga Nutella yang tidak bisa kuhindari,” tuntasnya. {tribunnews.com}