Reliji  

Kematian Dirahasiakan, Bagaimana Izrail Bisa Tahu Ajal Tiap Makhluk?

Kematian adalah ketetapan yang pasti bagi setiap makhluk hidup. Dalam keyakinan Islam, waktu kematian merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT.

Kematian bukan sekadar akhir dari kehidupan dunia, melainkan awal dari perjalanan menuju kehidupan yang abadi. Oleh karena itu, penting bagi setiap manusia untuk selalu mempersiapkan diri dengan bekal amal baik untuk kehidupan di akhirat.

Tak seorang pun mengetahui kapan, di mana, atau bagaimana ajal akan menjemput. Meskipun usia dan kondisi kesehatan dapat memberikan gambaran tentang perjalanan hidup seseorang, ajal tetap menjadi misteri yang tidak dapat diprediksi.

Malaikat Izrail, yang dikenal sebagai malaikat maut, bertugas mencabut nyawa setiap makhluk sesuai dengan ketetapan Allah SWT. Namun, bagaimana cara malaikat Izrail mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mencabut nyawa seseorang?

Rahasia Kematian yang Hanya Diketahui Allah SWT
Mengutip dari laman Muslimahdaily.com, dalam kitab Daqoiqul Akhbar dijelaskan bahwa malaikat maut mengetahui ajal seseorang melalui naskah kematian atau kesakitan seorang hamba yang diterimanya secara tiba-tiba.

Ketika itu malaikat maut berkata: “Wahai Tuhanku, kapan aku mencabut nyawa hamba itu, dan atas keadaan dan tingkah bagaimana aku menghilangkan ruhnya?”

Maka Allah Ta’ala berfirman: “Hai malaikat maut, ini adalah termasuk ilmu ghaib-Ku, yang tidak akan bisa dilihat oleh seeorang selain Aku, akan tetapi Aku memberitahukan kepadamu tentang kedatangan waktunya, dan Aku akan memberikan kepadamu beberapa alamat, yang mana kamu akan melaksanakan (perintah) atas alamat itu.”

Manusia akan datang kepadamu, seraya berkata: “Telah sempurna umur si Fulan.” Dan malaikat yang diserahi menjadi rizki dan amal perbuatannya berkata: “Telah sempurna rizki dan amal si Fulan.”

Proses Malaikat Maut Mengetahui Ajal Seseorang
Jika seseorang termasuk golongan orang yang berbahagia, maka namanya akan tampak jelas dalam buku yang ada di hadapan malaikat maut, tertulis dengan cahaya putih di kedua sisi namanya. Sebaliknya, jika seseorang termasuk golongan yang tercela, maka dalam tulisan namanya akan terlihat warna hitam sebagai tanda.

Namun, malaikat maut belum sepenuhnya mengetahui waktu pasti pencabutan nyawa hingga ia menerima pertanda berupa gugurnya daun dari pohon yang berada di bawah Arasy. Dalam daun tersebut, telah tertulis nama orang yang ajalnya telah tiba dan harus dicabut nyawanya pada saat itu.

Diriwayatkan dari Ka’ab Al-Akhbar: “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menciptakan pohon di bawah Arasy, dan di atas pohon itu terdapat banyak daun yang jumlahnya menurut bilangan seluruh makhluk. Dan ketika telah sampai ajal seorang hamba, dan umurnya hingga sisa 40 hari, maka daun itu jatuh di atas tempat Izrail. Dengan itu dia mengetahui, bahwa dia diperintahkan untuk mencabut nyawa hamba tersebut. Setelah itu, para malaikat menamakan orang itu mayit di dalam langit, padahal orang tersebut masih hidup di permukaan bumi 40 hari (lagi).”

Dan ada pula yang mengatakan, sesungguhnya malaikat Mikail turun kepada malaikat maut dengan membawa buku dari Allah Ta’ala yang terdapat tulisan di dalam buku itu nama orang yang diperintah untuk dicabut nyawanya, dan tempat malaikat maut mencabut nyawanya, serta sebab-sebabnya (hingga) nyawanya dicabut oleh malaikat maut.