Reliji  

Apa Itu Takdir Mubram? Ini Pengertian, Dalil dan Contohnya!

Allah SWT menciptakan makhluk-Nya bersamaan dengan menetapkan takdir hidupnya. Setiap manusia memiliki takdirnya masing-masing yang telah ditetapkan sebelum ia lahir ke dunia.
Dalam Islam, ada takdir yang disebut takdir mubram. Istilah ini merujuk pada ketetapan Allah SWT yang telah ditentukan dan tidak dapat diubah.

Macam-macam Takdir
Setiap manusia wajib mengimani adanya takdir Allah SWT (qada dan qadar) yakni dengan yakin dan percaya sepenuh hati bahwa Allah SWT telah membuat segala ketentuan dan ketetapan atas semua makhluk-Nya di alam raya.

Mengutip buku Aqidah Akhlaq karya Taofik Yusmansyah, para ulama membagi takdir dalam macam yaitu takdir mu’allaq dan takdir mubram. Takdir mu’allaq adalah takdir yang masih bisa diusahakan dan sangat erat kaitannya dengan ikhtiar dan doa manusia.

Kemudian ada juga takdir mubram yakni takdir yang tidak mungkin diubah lagi. Takdir mubram erat kaitannya dengan sunnatullah terhadap alam (hukum-hukum alam).

Takdir Mubram
Merangkum buku Bisakah Takdir Diubah karya Hj. Fadillah Ulfa, Lc, MA., takdir mubram adalah takdir yang bersifat tetap dan mutlak (pasti). Takdir mubram sama sekali tidak ada perubahan, penambahan ataupun pengurangan.

Takdir mubram telah tertulis dalam Ummul Kitab (Lauhul Mahfuzh).

Takdir mubram ialah ketetapan yang telah diketahui Allah SWT dan telah ditulis oleh-Nya 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.

Terkait takdir mubram, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar-Rad ayat 39,

يَمْحُوا۟ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ

Artinya: Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).

Dalam hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang takdir mubram melalui sabdanya. Dari Huzhaifah bin Asid, Rasulullah SAW bersabda,

“Ketika nutfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah mengutus satu malaikat mendatangi nuthfah tersebut. Kemudian Allah akan membentuk tubuhnya, menciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya dan juga tulangnya. Setelah itu malaikat (yang diutuskan kepada janin) bertanya, ‘Ya Tuhan, apakah janin (yang berada dalam rahim ini) lelaki atau perempuan, maka Tuhanmu menentukan menurut kehendak-Nya dan malaikat itu pun mencatatnya. Kemudian malaikat itu bertanya kembali, “Ya Tuhan bagaimana dengan ajalnya?’ Maka Tuhanmu mengatakan apa yang menurut kehendak-Nya dan malaikat itu mencatatnya. Kemudian melaikat itu bertanya kembali, ‘Ya Tuhan, bagaimana rezekinya’ Maka Tuhanmu mengatakan apa yang menurut kehendak-Nya dan malaikat pun mencatatnya. Kemudian malaikat itu keluar dengan membawa selembar catatan yang di tangannya tanpa menambah maupun mengurangi apa yang diperintahkan Allah untuk mencatatnya.” (HR Muslim)

Dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah wal Jamaah karya Idik Saeful Bahri, S.H, contoh takdir mubram antara lain adalah kelahiran makhluk, kematian, jodoh, rezeki, terjadinya kiamat, bencana alam, dan beberapa ketentuan lain yang sudah diatur oleh Allah SWT.

Hikmah Beriman kepada Takdir Allah SWT
Beriman kepada takdir Allah SWT adalah rukun keenam dari rukun iman. Dengan mengimani takdir Allah SWT, seorang akan senantiasa berperilaku positif dan menjaga setiap perbuatannya.

Ada beberapa hikmah yang dapat diperoleh dari mengimani takdir Allah SWT. Merangkum buku Aqidah Akhlak, berikut hikmah beriman pada takdir Allah SWT:

1. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Seseorang yang percaya dan yakin terhadap takdir Allah SWT maka akan meningkat keimanan dan ketakwaannya. Allah SWT menetapkan ukuran dan ketentuan bagi semua makhluk-Nya di alam raya ini untuk menunjukkan kebesaran-Nya.

2. Melatih Diri untuk Bersyukur
Dengan meyakini takdir Allah SWT, seseorang tentu dapat melatih serta mendidik diri untuk senantiasa bersyukur, sabar dan tawakal. Ia telah meyakini segala sesuatu datangnya dari ketetapan Allah SWT sehingga apa yang terjadi dalam hidup merupakan kehendak Allah SWT.

Ketika mendapat kebahagiaan, kita harus bersyukur karena itu adalah bagian dari takdir Allah SWT. Demikian juga ketika mendapat musibah, maka harus bersabar dan tawakal karena hal itu adalah nikmat dalam bentuk ujian.

3. Menjauhkan Diri dari Sombong
Ketika seseorang sudah tahu bahwa segala sesuatu adalah takdir Allah SWT, maka setiap keberhasilan tidak akan menjadikannya sombong. Namun saat menghadapi kegagalan, ia tidak berputus asa dan yakin bahwa kegagalan adalah sebuah keberhasilan yang tertunda. Orang yang yakin dengan takdirnya maka akan bersikap lebih tenang.

4. Menumbuhkan Optimistis
Takdir Tuhan atas manusia berisi juga takdir (kemampuan) manusia untuk memilih dari sekian banyak takdir tersebut. Hal inilah yang dapat menumbuhkan sikap optimistis untuk senantiasa menggapai keberhasilan yang diwujudkan dengan bekerja keras.

5. Memotivasi
Percaya dan yakin pada takdir Allah SWT, menjadikan seseorang termotivasi untuk lebih kreatif dalam mengungkap hukum-hukum alam (sunatullah). Dengan beriman kepada takdir Allah, manusia akan semakin sadar bahwa alam ini dipenuhi rahasia Allah SWT. Hal tersebut mengingatkan keinginan manusia untuk mengungkap rahasia-rahasia tersebut.