News  

Ponpes Taruna Rabbani di Solok Ciptakan Alat Hemat Gas, Efisien Hingga 100 Persen!

Pondok Pesantren (Ponpes) Taruna Rabbani di Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, menemukan inovasi alat penghemat gas yang diklaim mampu mengurangi pemakaian hingga 100 persen.

Alat yang dinamakan gas saver ini disebut mampu menggandakan efisiensi pemakaian gas untuk keperluan memasak, dan telah digunakan dalam komunitas pesantren selama beberapa tahun terakhir.

“Ini sudah terbukti, selama kami riset lima tahun ini, dan kami testimoni pada jamaah dan pada komunitas kami terbukti semuanya. Dan responsnya positif semua,” ujar Wakil Pimpinan Ponpes Taruna Rabbani, Isa Rabbani, saat ditemui di sela acara pertemuan ulama Thariqah se-Asean di Solok, Minggu (20/4/2025).

Isa menjelaskan, gas saver terbuat dari bahan organik yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan. Namun, detail komposisi alat itu belum bisa dipublikasikan karena masih dalam proses pengajuan hak kekayaan intelektual.

“Seratus persen gas saver ini organik. Namun, untuk rincinya apa aja isinya belum bisa kami jelaskan. Dan untuk keamanannya selama lima tahun ini kami sudah menguji, kami menjamin ini sudah aman, termasuk jamaah yang menggunakannya tidak pernah ada keluhan,” katanya.

Isa menambahkan, secara prinsip kerja, alat ini bereaksi dengan kandungan hidrokarbon dalam gas LPG dan menghasilkan mata rantai molekul lebih panjang sehingga meningkatkan efisiensi pembakaran.

“Gas LPG ini mengandung hidrokarbon, jadi ketika hidrokarbon ini mengalir masuk ke dalam tabung gas saver maka akan terjadi suatu reaksi dan itu menghasilkan mata rantai yang lebih panjang. Jadi masa hidup daripada gas yang seharusnya satu hari itu menghabiskan dua tabung, dengan gas saver ini cukup satu tabung,” jelasnya.

Meski belum diproduksi secara massal, Ponpes Taruna Rabbani saat ini sedang mengurus pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas temuan tersebut. Penggunaan alat baru sebatas untuk kalangan pesantren dan komunitas.

“Terkait untuk produksi umum, kami masih dalam diskusi bersama tim riset,” tambah Isa.

Salah seorang jamaah yang juga pedagang soto Lamongan di Padang, Sutrisno, mengaku telah lama menggunakan gas saver tersebut dan merasakan manfaatnya secara langsung.

“Output yang keluar dua kali lipat dari elpiji yang masuk. Jadi ini membuat hemat. Kalau biasanya dalam satu hari itu kami bisa menghabiskan satu tabung gas, dengan memakai produk ini satu tabung gas bisa dua hari,” ujar Sutrisno.

Sutrisno menyebut saat ini dirinya telah memakai gas saver generasi keempat yang dikembangkan oleh Ponpes tersebut.(Sumber)