News  

Pandu Sjahrir Ungkap Peta Investasi BPI Danantara, Ini Rincian 9 Sektor Prioritas

Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan terdapat 9 sektor yang akan jadi prioritas investasi Danantara. Pemilihan sektor tersebut menurut Pandu didasarkan pada dampak ekonomi yang ditimbulkan.

Menurut Pandu pemilihan sektor prioritas disesuaikan dengan visi dan misi yang menjadi panduan dalam pendirian Danantara. Adapun Pandu menargetkan Danantara akan berjalan secara efektif dalam waktu dekat.

”Ini adalah beberapa sektor yang akan kita aktifkan 12 bulan ke depan. Kami akan segera memulai proses, berhubungan keuangannya, dan investasi,” kata Pandu ketika menyampaikan materi di seminar nasional Asian Development Bank Institute di Hotel Bidakara pada Kamis (24/4).

Pandu menjelaskan sektor pertama yang akan jadi prioritas adalah industrial downstream atau industri hilir. Sektor ini mencakup mineral seperti nikel, timah, bauksit dan sebagainya. Juga termasuk di dalamnya ada minyak dan gas misalnya petrokimia dan amoniak, serta perkebunan seperti biodiesel dan bioavtur.

Selanjutnya sektor upstream atau hulu yang meliputi produksi minyak dan gas. Sektor ketiga adalah manufaktur. Menurut Pandu, Danantara akan memprioritaskan pemanfaatan peluang Cina+1 dalam ekosistem EV dan energi terbarukan.

Kemudian sektor ketahanan pangan yang memayungi budidaya perairan, protein, perkebunan pangan, termasuk juga teknologi pertanian. Kelima adalah infrastruktur digital yang merangkum pusat data, konektivitas, serat optik, kabel bawah laut, serta konsolidasi menara.

Keenam adalah sektor infra air serta limbah. Pandu menyampaikan bahwa Danantara akan memprioritaskan investasi pada bendungan air, pengelolaan air, dan tempat pembuangan sampah baru.

Lalu sektor keamanan energi yang mencakup energi terbarukan, pembangkit listrik, transmisi, kilang petrokimia dan bioenergi. Berikutnya sektor real estat strategis dengan investasi pada kompleks olahraga dan mice, kawasan industri, dan real estate.

Terakhir adalah sektor baru misalnya pusat data komputasi AI, manufaktur semi konduktor canggih dan sebagainya. “Kita akan segera memulai proses yang berhubungan dengan keuangan dan investasi,” ujar Pandu.

Prasyarat Investasi Danantara
Selain memprioritaskan sembilan sektor dalam investasi, Pandu juga memaparkan terdapat tujuh indikator kunci bagi Danantara dalam menjalankan proyek investasi. Pertama adalah penggunaan dana abadi

Menurut Pandu, persoalan dana abadi ini berkaitan tentang right to win atau titik awal kekuatan indonesia di sektor tertentu. Misalnya sumber daya alam serta cadangan yang dimiliki Indonesia turut menjadi ukuran kunci. Sementara di industri padat karya yang menjadi penentu adalah ketersediaan tenaga kerja.

Indikator kedua berkaitan dengan dampak berganda. Ia menyebutkan indikator ini berkaitan dengan perhitungan Produk Domestik Bruto atau PDB yang dihasilkan setiap satu dolar investasi di sektor tertentu akan berefek berganda terhadap sektor-sektor lain yang terdampak.

Pandu melanjutkan indikator kunci Danantara ketiga adalah adanya peluang penciptaan lapangan kerja. Danantara memperkiraan rata-rata jumlah lapangan kerja yang tercipta untuk setiap investasi yang dilakukan di sektor tersebut. Semakin banyak tenaga kerja terserap, semakin besar nilai strategisnya bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Lalu adanya daya saing negara. Menurut Pandu setiap investasi akan dilihat pengaruhnya terhadap peningkatan daya saing Indonesia dalam rantai nilai global. Sektor-sektor yang membuat Indonesia lebih kompetitif di pasar internasional mendapat prioritas tinggi.

Selanjutnya adalah keamanan nasional. Pandu menjelaskan, investasi yang berdampak terhadap faktor ketahanan penting bagi negara seperti ketahanan pangan dan ketahanan layanan kesehatan akan menjadi prioritas.

Keenam, Danantara turun mengidentifikasi tren disruptif yang dapat membantu indonesia melampaui negara lain. Sektor-sektor yang memiliki potensi inovatif dan transformatif dinilai sebagai peluang besar untuk masa depan.

Terakhir, layanan investasi ini akan melakukan penilaian rata-rata pengembalian investasi pemegang saham historis di sektor tersebut. “Dari indikator ini kita bisa melihat investment project. Kami fokus kepada Indonesia. Bahasa saya right to win, karena ini adalah business model kita,” kata Pandu.(Sumber)