Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan representatif 19 perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) di Istana Negara, Senin (28/4/2025).
Melalui pertemuan tersebut, belasan grup perusahaan menyampaikam keinginan menambah investasi mereka di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan 18 dari 19 perusahaan tersebut sudah berinvestasi di Indonesia dengan total hampir USD15,4 miliar.
“Akan ada rencana tambahan USD1,7 miliar. Secara total investasi yang dilakukan dalam bentuk rupiah yang dilaporkan dan dilaksanakan ada Rp 269 triliun dan akan ditambah lagi Rp30 triliun,” kata Airlangga di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Sejumlah 19 grup perusahaan asal Korea Selatan yang hadir di Istana Merdeka, di antaranya LOTTE Corporation, Federation of Korean Industries (FKI), KB Financial Group, Hyundai Motor Group, POSCO Holdings, Hanwha General Insurance, LX International, LOTTE Shopping, SPC GROUP, CHONG KUN DANG PHARM, EcoPro, KCC Glass Corporation, KBI GROUP, SK Plasma, LS MTRON, Poongsan Corporation, HD HYUNDAI XITESOLUTION, MegazoneCloud, dan LOTTE Chemical Corporation.
Airlangga mengungkapkan LOTTE Chemical Corporation akan membangun pabrik petrokimia besar yang akan diresmikan September atau Oktober tahun ini.
“Dan dalam kesempatan tadi LOTTE menawarkan partisipasi Indonesia dan presiden secara prinsip setujui Indonesia partisipasi ke proyek tersebut. Dan diberikan tugas kepada Danantara untuk melakukan kajian dan tindaklanjut investasi tersebut,” kata Airlangga.
Melalui pertemuan di Istana, sejumlah perusahaan turut menyampaikan kaporan mengenai situasi tertkini.
“Seperti KB Financial yang tangani Bukopin, ini melaporkan situasi sudah profitable selama 4 tahun, sudah menguntungkan mereka tangani. Ada juga Hyundai Motor yang operasinya relatif baik,” kata Airlangga.
“Kemudian POSCO nyatakan Pohang Steel yang kerja sama dengan KRAS akan masuk fase kedua mereka, ada roadmap 10 juta ton. Dan fase pertama selesai dan fase kedua integrasi lebih dalam lagi,” sambung Airlangga.
Ada EcoPro yang melaporkan investasi mereka hampir 500 juta USD di Morowali terkait katoda prekursor dan nikel smelter.
“Kemudian laporan KCC Glass yang sudah invest di Batangm Mereka lapor ke presiden mau ekspansi dengan permintaan agar harga gas dalam negeri bisa mendapatkan HGBT yang sudah dirapatkan dengan presiden,” kata Airlangga.
“Kemudian ada juga laporan dari LX International mereka bekerja di batubara nikel dan lain-lain, termasuk plantation mereka akan lanjutkan investasi sampai setengah billion USD,” tandas Airlangga.
Terima FKI Hingga Townhall Danantara
Presiden Prabowo Subianto diagendakan hadir dalam acara Townhall Meeting Danantara, Senin sore. Agenda kepala negara itu dikonfirmasi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka saat menerima belasan pengusaha dari Korea Selatan (Korsel) di Istana Kepresidenan, Jakarta Senin (28/4/2025). [Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka saat menerima belasan pengusaha dari Korea Selatan (Korsel) di Istana Kepresidenan, Jakarta Senin (28/4/2025). [Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]
Yusuf menyampaikan Prabowo akan hadir pukul 15.00 WIB di Jakarta Convention Center, tempat berlangsungnya acara Townhall Meeting Danantara.
“Senin, 28 April 2025 pada pukul 15.00 WIB, Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri acara Townhall Meeting Danantara bersama BUMN di Jakarta Convention Center,” kata Yusuf dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (28/4/2025).
Adapun Townhall Meeting Danantara bersama BUMN dilakukan sebagai upaya mempererat sinergi.
“Acara ini merupakan bagian dari upaya untuk mempererat sinergi antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dengan BUMN dan Grup Usaha BUMN, dalam rangka penguatan ekosistem Investasi Nasional,” kata Yusuf.
Sebelum menghadiri Townhall Meeting Danantara, Prabowo lebih dulu dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka.
“Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi dan memperluas serta meningkatkan peluang kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea Selatan di berbagai sektor strategis,” kata Yusuf.(Sumber)