Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat memilih bungkam ketika disinggung nama Ahmad Basarah dan Bambang Pacul yang santer diisukan bakal menduduki kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP.
Pasalnya, saat ini Hasto Kristiyanto berstatus sebagai tersangka atas kasus suap Harun Masiku oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Djarot menilai posisi Sekjen PDIP merupakan kuasa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Dimana, ia bebas menggantikan posisi Hasto atau tidak meski tengah terlibat kasus hukum.
“Itu kan kewenangan dari ketua umum karena sekjennya sekarang masih Mas Hasto Kristiyanto,” kata Djarot kepada wartawan di Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).
Adapun dalam Kongres PDIP mendatang, Djarot mengatakan pihaknya hanya tinggal mengukuhkan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP periode berikut. Sebab, seluruh kader partai berlogo banteng moncong putih ini sepakat untuk dipimpin oleh Megawati kembali.
“Jadi kongres itu lebih banyak, nanti kongres kan tinggal mengukuhkan saja ya. Mengukuhkan Ibu Mega,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga, mengatakan PDIP punya banyak tokoh yang layak untuk gantikan posisi Hasto Kristiyanto sebagai sekjen partai usai ditetapkan menjadi tersangka di kasus suap Harun Masiku oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Adapun nama-nama itu adalah, Ahmad Basarah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Said Abdullah, Utut Adianto, dan Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
“Lima nama tersebut kiranya punya kapasitas untuk menjadi sekjen PDIP. Loyalitas mereka terhadap partai juga tak perlu diragukan,” kata Jamiluddin saat dihubungi di Jakarta, Rabu (25/12/2024).
Namun dari lima nama tersebut, menurutnya, Ahmad Basarah dan Bambang Pacul lebih berpeluang. Sebab, Ahmad Basarah pernah menjadi wakil ketua MPR dan sekarang Bambang Pacul yang menjadi wakil ketua MPR saat ini.
Ia meyakini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan memilih sosok berdasarkan kapasitas yang dimiliki tokoh tersebut.
“Itu artinya, dua nama tersebut tampaknya lebih dipercaya Megawati. Indikasinya, Megawati biasanya akan memberikan posisi strategis atas dasar kepercayaan dan kemampuan atau kapasitas,” ujarnya.(Sumber)