Menjelang Google Cloud Summit Jakarta 2025, Google Cloud mengumumkan bahwa mereka bakal menambah kapasitas komputasi di Jakarta Cloud Region. Tujuannya yaitu membantu lebih banyak organisasi di Indonesia mengakses teknologi AI berbasis cloud yang efisien, fleksibel, dan siap pakai.
Jakarta Cloud Region sendiri sudah berjalan sejak 2020 dan ternyata berdampak besar. Dalam lima tahun terakhir, kontribusinya ke ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai Rp900 triliun, sekaligus mendukung rata-rata 92.000 lapangan kerja per tahun. Dalam lima tahun ke depan, angkanya diproyeksikan naik jadi Rp1.400 triliun dan 240.000 pekerjaan setiap tahun.
Kehadiran Google Cloud di Indonesia
Infrastruktur ini bakal menopang berbagai sektor penting, mulai dari riset vaksin di Bio Farma, sistem pembelajaran Kemendikdasmen, layanan bank digital, e-commerce, hingga aplikasi antar makanan dan kerja jarak jauh. Semuanya ditenagai oleh pusat data lokal yang menyimpan server, chip silikon, penyimpanan, dan jaringan berkecepatan tinggi.
Perusahaan yang pindah dari sistem tradisional ke Google Cloud mengaku pengeluaran teknologinya diklaim jadi lebih ringan, bahkan hemat lebih dari 20% per tahun. Uang yang dihemat itu lantas dipakai buat hal-hal yang lebih strategis, seperti pengembangan data dan AI.
Google juga membuka akses ke alat-alat AI mereka, seperti BigQuery dan Vertex AI. Di sini, pengguna bisa membangun AI generatif berbasis lebih dari 200 model dari berbagai pengembang besar—mulai dari Gemini milik Google, Claude dari Anthropic, sampai Llama dari Meta. Semuanya bisa dikustomisasi agar sesuai kebutuhan dan hanya mengambil data dari sumber yang bisa dikontrol oleh organisasi sendiri.
Selain itu, Jakarta Cloud Region terhubung langsung ke jaringan global Google yang mencakup lebih dari 200 negara lewat kabel fiber sejauh dua juta mil. Jadi, perusahaan lokal bisa memperluas pasar ke luar negeri dengan koneksi cepat, stabil, dan hemat biaya. Google juga mendukung sistem multicloud, jadi pengguna bisa tetap terhubung ke layanan seperti AWS, Azure, atau Oracle Cloud tanpa hambatan.
Jakarta Cloud Region punya tiga zona aktif yang mendukung penyimpanan dan pengolahan data di dalam negeri. Bagi perusahaan yang harus patuh pada regulasi lokal soal data, ini jadi solusi yang pas. Selain itu, perusahaan yang sudah migrasi ke Google Cloud juga melaporkan downtime aplikasi mereka turun lebih dari 50%.
Intinya, Google tidak cuma menambah kapasitas data. Mereka sedang mempersiapkan fondasi digital yang kuat untuk masa depan Indonesia yang makin terhubung dan makin cerdas—dengan AI sebagai bagian dari keseharian, bukan lagi sesuatu yang jauh atau mahal.(Sumber)