Wakil Menteri Sosial (Mensos) Agus Jabo mengatakan sekolah rakyat yang akan dibuka pada Juli 2025 bakal menerima seribu murid miskin dari jenjang SD hingga SMA.
Menurutnya, sekolah rakyat tersebut nantinya akan berbentuk boarding school atau sekolah asrama, dan akan diikuti oleh anak usia SD.
“Di sekolah itu harus menerima seribu siswa dengan jenjang dari SD sampai SMA, dan itu khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin. Bentuknya boarding,” ujar Agus dalam diskusi publik Double Check, yang mengusung tema ‘Rakyat Dilindungi Negara, Sejauh Mana?’ Sabtu (24/5/2025).
Agus menambahkan, boarding school yang akan dijalani siswa dari kalangan miskin itu bertujuan untuk membentuk karakter.
“Sekolah rakyat ini selain memberikan ilmu dan kecerdasan karena sistem boarding, juga menanamkan karakter,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa para murid akan berada di sekolah selama 24 jam untuk belajar materi umum, karakter, keagamaan, karakter sosial, hingga keterampilan.
“Tidak hanya kemudian lulusannya harus melanjutkan ke universitas, misalkan dia ingin langsung bekerja, itu juga diperbolehkan,” kata dia.
Dia menegaskan kembali bahwa sekolah ini bukan hanya untuk murid SMA, melainkan juga untuk anak usia SD dari kalangan miskin ekstrem. Orang tua diperbolehkan menjenguk selama anaknya bersekolah.
“Presiden meminta sekolah ini dimulai dari SD. Kalau orang tuanya rindu atau ingin menjenguk, bisa datang ke sekolah,” ucapnya.
Meski diperuntukkan bagi kaum miskin, Agus mengatakan Presiden ingin fasilitas sekolah tersebut memadai seperti sekolah unggulan.
“Termasuk perlengkapan-perlengkapan yang akan didapatkan siswa, semuanya berkualitas unggul,” lanjut Agus.
Agus menambahkan bahwa ke depannya siswa sekolah rakyat akan menggunakan iPad hingga laptop. Menurutnya, bukan hanya Kemensos saja yang menjalankan program ini.
“Pelaksana program ini bukan hanya Kemensos. Kami membentuk Satgas. Walau perintahnya dari Kemensos, pelaksanaannya melibatkan hampir semua kementerian,” tandasnya. (Sumber)