Falcon Pictures Gandeng Penulis Pee Mak Bikin Warkop DKI Jadi Cerita Horor Komedi

Rumah produksi Falcon Pictures menggandeng sineas asal Thailand, Banjong Pisanthanakun, untuk menghadirkan warna baru dalam waralaba Warkop DKI.

Banjong Pisanthanakun, yang dikenal berkat kesuksesan film Shutter dan Pee Mak, dipercaya untuk menulis film terbaru Warkop DKI yang akan mengusung genre horor komedi.

Produser Falcon, Frederica mengatakan rencana kolaborasi pihaknya dengan Banjong terlahir dari diskusi santai. Banjong menawarkan ide cerita yang langsung menarik perhatian tim Falcon.

“Kita cerita, kita lagi mau mengembangkan IP dari Warkop DKI untuk kita mempersiapkan syuting Warkop DKI yang berikutnya. Kita ngobrol-ngobrol, kita dapat chemistry-nya,” kata Frederica di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.

“Terus Banjong come up dengan idea story-nya. Ya sudah, terus berlanjut sampai situ. Sampai dia nulis, kirim ke kita, kita suka, gitu,” sambungnya.

Alasan Warkop DKI Dikembangkan ke Genre Horor Komedi
Frederica mengungkapkan alasan Warkop DKI dikembangkan ke genre horor komedi. Menurut Frederica, pihaknya melihat Warkop DKI mempunyai potensi untuk dikembangkan ke arah yang jauh lebih segar.

Meski begitu, Falcon ingin genre dan ide cerita yang diusung bisa tetap relevan dengan Warkop DKI.
“Jadi kita memang ingin mengembangkan IP-nya Warkop DKI, bereksplorasi dengan ceritanya ke arah horor komedi untuk yang Warkop DKI berikutnya ini. Karena kan sebenarnya dari yang 1, 2, 3, 4 kemarin kan sudah bervariasi banget kan. Kita come up dengan ide-ide yang lain, yang memang original story akhirnya,” tutur Frederica.

Falcon membuka kemungkinan untuk kolaborasi yang lebih luas dengan sineas mancanegara lainnya. “Kita pengin bekerja sama, berkolaborasi dengan filmmaker secara global. Jadi memang bukan hanya sebatas kita mengadaptasi filmnya mereka,” ucap Frederica.

Harapan Falcon soal Kolaborasi dengan Sineas Thailand
Falcon berharap kolaborasi dengan Banjong Pisanthanakun bisa memberikan semangat baru bagi perfilman Tanah Air. Termasuk menghadirkan ide baru yang lebih segar.

“Kalau misalnya kita bisa join kerja sama dengan misalnya dia men-direct, atau dia menulis cerita Indonesia, kenapa enggak. Jadi semua potensi itu memang kita buka untuk lebih menggairahkan film nasional,” kata Frederica.
“Jadi biar kita juga terbuka, open-minded, bahwa apa sih yang terjadi di dunia ini, gitu. Biar kita juga be part of the global expansion juga tentang film. Jadi kita benar-benar up to date juga,” tandasnya.(Sumber)