Kenapa Lagu Kebangsaaan Perancis Mirip Lagu ‘Dari Sabang Sampai Merauke’

Sepenggal nada pembuka lagu kebangsaan Perancis, La Marseillaise, acap kali menjadi perbincangan karena kemiripannya dengan irama lagu nasional Indonesia, Dari Sabang sampai Merauke.

Kendati memiliki kemiripan, kedua lagu ini dipastikan tidak ada yang menjiplak satu sama lain.

Lantas, bagaimana sejarah di balik kesamaan irama yang menarik perhatian ini?

Sejarah lagu kebangsaan Perancis La Marseillaise

Dilansir dari kolom Jaya Suprana di Kompas.com pada 18 Februari 2021, La Marseillaise diciptakan oleh Rouget de Lisle pada 1792.

Penciptaan lagu ini merupakan pesanan dari Wali Kota Strasbourg saat itu, PF Dietrich, dengan tujuan awal membangkitkan semangat juang tentara Perancis melawan Austria, bukan dalam konteks Revolusi Perancis.

Judul asli lagu ini adalah Chant de guerre pour l’Armée du Rhin (Lagu Perang Untuk Bala-Tentara Rhine).

Namun, ketika batalion relawan dari Marseille berderap masuk ke Paris pada 10 Agustus 1792 sambil menyanyikan lagu patriotik ini dengan menggelegar, warga Paris mulai mengenalnya sebagai La Marseillaise.

Lagu ini kemudian ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Perancis melalui dekrit 14 Juli 1795.

Akan tetapi, perjalanan La Marseillaise tidak selalu mulus. Oleh karena kandungan sifat agitatifnya yang dikhawatirkan mengobarkan semangat pemberontakan, lagu ini sempat dilarang dinyanyikan di masa kekuasaan Napoleon hingga Revolusi 1830.

Larangan serupa kembali diberlakukan oleh Napoleon III dan baru direhabilitasi sebagai lagu kebangsaan pada 1879.

Ironisnya, nasib pemesan lagu, PF Dietrich, berakhir tragis. Seperti halnya mayoritas kaum aristokrat Perancis, ia dipenggal kepalanya oleh pihak yang sedang berkuasa menggunakan guillotine.

Sementara itu, Rouget de Lisle, sang pencipta lagu yang akrab dengan kaum ningrat, sempat dituduh sebagai pengkhianat Republik Perancis. Beruntung, kepala Rouget de Lisle bisa selamat dari kebengisan algojo guillotine.

Jejak La Marseillaise menuju Indonesia

Menurut penjelasan dari Bobo pada 15 Agustus 2018, kemiripan nada ini tidak terlepas dari konteks sejarah Indonesia dan Perancis.

Saat La Marseillaise diciptakan, Perancis sedang dalam masa kejayaan, termasuk berhasil menguasai Belanda. Di sisi lain, rakyat Indonesia masih berada di bawah cengkeraman penjajahan Belanda.

Kondisi ini memungkinkan lagu La Marseillaise terdengar dan sampai ke Indonesia melalui orang-orang Belanda yang kala itu berada di bawah kekuasaan Perancis.

La Marseillaise kemudian menjadi inspirasi bagi R Suharjo dalam menciptakan lagu Dari Sabang sampai Merauke.

Tak hanya Dari Sabang sampai Merauke, lagu lain yang juga disebut-sebut memiliki kemiripan nada dengan La Marseillaise adalah All You Need is Love karya grup musik legendaris The Beatles.(Sumber)