Ternyata Ini Alasan Para Pembalap MotoGP Berpostur Pendek-pendek

MENGAPA pembalap MotoGP berpostur pendek-pendek? Ternyata ini alasannya!

Setiap motor MotoGP dialokasikan maksimal 22 liter untuk balapan. Pengendara yang berbobot lebih ringan pasti menggunakan lebih sedikit bahan bakar, berarti efisiensi bahan bakar lebih baik.

Apakah pembalap tinggi tidak bisa masuk MotoGP? Bisa, tapi lebih sulit. Seperti sosok Valentino Rossi yang berpostur 181 cm adalah pengecualian yang mampu mengatasi tantangan fisik dan tetap menjadi legenda.

1. Sensitif Terhadap Berat

Motor balap MotoGP sangat sensitif terhadap berat total (rider + motor). Pembalap bertubuh ringan membuat akselerasi motor lebih cepat dan mengurangi beban saat pengereman dan tikungan. Semakin ringan pembalap, semakin kecil energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan tinggi.

Tubuh yang lebih kecil membuat pembalap bisa “bersembunyi” di balik fairing motor. Ini mengurangi hambatan angin dan meningkatkan top speed di lintasan lurus.

2. Mudah Menyesuaikan Tubuh
Pembalap pendek lebih mudah menyesuaikan posisi tubuh di atas motor, seperti saat cornering atau shifting bobot. Manuver seperti body shifting saat menikung lebih cepat dan efisien dilakukan oleh pembalap dengan tubuh ramping.

Motor MotoGP memiliki dimensi dan posisi jok yang tinggi, tapi juga disesuaikan dengan pembalap profesional. Tubuh kecil lebih fleksibel menyesuaikan ergonomi motor dibandingkan tubuh besar yang bisa terbatas ruang geraknya.

Itulah mengapa pembalap MotoGP berpostur pendek-pendek. Tentu saja hal tersebut bukan sebuah syarat utama.(Sumber)