Presiden RI Prabowo Subianto, secara resmi membuka pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence 2025, yang digelar di Jakarta International Expo (JiExpo) Kemayoran, Rabu pagi ini, 11 Juni 2025.
Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 09.50 WIB, menaiki kendaraan taktis Maung putih. Kedatangannya disambut dengan pasukan jajar kehormatan dan barisan murid sekolah dasar yang membawa semangat nasionalisme.
Presiden turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan serta Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menuju panggung acara.
Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama seluruh tamu undangan, Presiden Prabowo duduk di tempat yang telah disediakan, bersebelahan dengan Menhan dan Menkopolkam.
Dalam pidatonya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa Indo Defence 2025 mengusung tema “Defence Partnership for Global Peace and Stability”, yang berlangsung selama 11?”14 Juni 2025.
“Pameran ini diikuti oleh 1.180 peserta eksibisi, dengan konfirmasi kehadiran dari 42 negara sahabat, meliputi 659 perusahaan asing dan 521 produsen dalam negeri,” ungkap Sjafrie.
Beberapa alat utama sistem pertahanan (alutsista) unggulan yang dipamerkan meliputi Sukhoi Su-57 dari Rusia, sistem radar dari Turki, dan pesawat tempur Rafale dari Prancis. Selain itu, sejumlah produk non-alutsista juga turut dipamerkan.
Menhan RI melaporkan kepada Prabowo bahwa banyak produksi pertahanan yang kini mulai diawaki oleh putra-putri bangsa dengan semangat nasional teknokrat Indonesia.
“Ini menandai era kebangkitan generasi teknokrat modern Indonesia,” tegas Sjafrie.
Sementara itu, dalam pidatonya Presiden RI menekankan pentingnya pertahanan sebagai pilar utama menjaga kedaulatan dan kesejahteraan bangsa.
“Pertahanan adalah salah satu jaminan terhadap kemerdekaan dan kesejahteraan. Sejarah mengajarkan kita, ratusan tahun bangsa kita dijajah, kekayaan kita dirampas, budaya dan politik kita dihancurkan,” tegas Prabowo.
Ia merujuk pada hasil riset terbaru yang menyebut bahwa selama masa penjajahan, Belanda telah mengambil kekayaan Indonesia setara 31 triliun dolar AS atau sekitar 18 kali GDP Indonesia saat ini.
Menurutnya jikalau saat ini Indonesia mampu melindungi harta kekayaan mereka dari pihak luar, tidak menutup kemungkinan GDP negara ini bisa menjadi yang tertinggi di dunia.
“Kalau kita sekarang bisa menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita bisa jadi salah satu yang tertinggi di dunia. Dan hampir semua lembaga ekonomi global telah meramalkan potensi besar ekonomi Indonesia,” kata Presiden penuh optimisme.
Prabowo menekankan pentingnya berinvestasi untuk pertahanan negara guna menjaga kedaulatan dan kekayaan alam tidak dirampas pihak asing.
“Bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas. Biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” tegasnya.
Setelah memberikan pidato, Prabowo bersama Menhan dan Menkopolkam membuka pameran secara resmi.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya Prabowo Subianto, Presiden Indonesia, membuka Indo Defence 2025,” ucap Prabowo. (Sumber)