Saat liburan ke Solo, rasanya kurang afdal kalau gak mengunjungi kawasan Keraton Kasunanan Surakarta. Bangunan utama keraton tidak dibuka untuk umum. Sebagai gantinya, kamu bisa mengunjungi Museum Keraton Surakarta. Lokasinya masih di kompleks keraton dan pintu masuk museum berada di sisi kiri bagian keraton.
Ketika berada di museum tersebut, kamu akan diajak berkeliling menyaksikan potret Pakubuwono I hingga XIII, koleksi benda bersejarah, dan sejarah Kota Solo. Tertarik untuk mengunjungi Museum Keraton Surakarta? Berikut informasi yang wajib kamu ketahui sebelum berkunjung ke sana langsung!
1. Sekilas tentang Museum Keraton Surakarta

Museum Keraton Surakarta, Solo (IDN Times/Fatma Roisatin)
Museum Keraton Surakarta merupakan bagian dari Keraton Surakarta Hadiningrat yang memiliki nama lain Museum Suaka Budaya. Pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwono X (1893–1939), bangunan museum ini berfungsi sebagai pusat administrasi. Kemudian, berubah menjadi Museum Art Gallery pada 1963 dan mengalami perubahan penyebutan menjadi Museum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta.
2. Lokasi, jam operasional, dan harga tiket

Museum Keraton Surakarta, Solo (IDN Times/Fatma Roisatin)
Lokasi: Jalan Sidikoro Nomor 1, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Jam operasional:
- Senin–Kamis pukul 09.00–14.00 WIB,
- Sabtu, Minggu, dan hari libur pukul 09.00–16.00 WIB, dan
- Jumat tutup.
Harga tiket:
- wisatawan lokal: Rp35.000,
- wisatawan mancanegara: Rp60.000,
- pelajar atau rombongan pelajar: Rp25.000, serta
- membawa kamera profesional: Rp50.000.
Harga sudah termasuk jasa pemandu dan anak-anak di bawah 5 tahun tidak dikenakan biaya tiket alias gratis.
3. Rute menuju Museum Keraton Surakarta

Museum Keraton Surakarta, Solo (IDN Times/Fatma Roisatin)
Museum Keraton Surakarta terletak di pusat kota dan dekat dengan pusat bisnis, sehingga mudah dijangkau dengan naik kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Bagi kamu yang berasal dari luar kota, dapat menuju ke museum ini dalam waktu sekitar 1 jam dari stasiun maupun terminal.
- Dari Stasiun Purwosari.
Dari Stasiun Purwosari naik Feeder Batik Solo Trans (BST) Koridor 2 (FD2) menuju halte bus Kasih Ibu Utara. Transit menggunakan Bus BST Koridor 1 (K1S) menuju Halte Gladag. Kemudian, kamu bisa berjalan kaki, naik becak, atau naik ojek online menuju ke Museum Keraton Surakarta yang berjarak 1 kilometer dari halte.
- Dari Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi.
Bagi kamu yang turun di Stasiun Solo Balapan, lanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 450 meter menuju RS. Triharsi. Sementara, kamu yang turun di Terminal Tirtonadi harus berjalan sejauh 800 meter menuju Pasar Papsa Gilingan untuk naik Feeder BST Koridor 7 (FD7). Setelah itu, turun di Polsek Pasar Kliwon dan berjalan kaki sejauh 350 meter untuk bisa tiba di Museum Keraton Surakarta.
- Dari Stasiun Jebres.
Dari Stasiun Jebres, kamu perlu berjalan sekitar 500 meter menuju bus stop SMA 3 KESKOP/SMP 14. Setelah itu, naik Feeder BST Koridor 10 (FD10) dan turun di Polsek Pasar Kliwon. Lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 350 meter menuju Museum Keraton Surakarta.
4. Ada apa saja di Museum Keraton Surakarta?

Museum Keraton Surakarta, Solo (IDN Times/Fatma Roisatin)
Sesaat setelah membayar tiket, kamu akan dipandu menyusuri setiap sudut museum. Dimulai dari sisi luar, sekitar pendopo yang menjadi bangunan untuk menghadap sang raja. Pendopo tersebut menghadap halaman luas yang ditumbuhi 77 pohon sawo kecik, sedangkan tanahnya berasal dari pantai laut selatan yang sering digunakan untuk terapi rematik dan asam urat.
Di sekitar pendopo, terdapat bangunan bangsal dan tentunya museum dengan 13 ruangan. Masing-masing ruangan menampilkan koleksi berbeda, mulai dari ruangan pertama yang menunjukkan potret Sinuhun Pakubuwono I hingga yang XIII. Kemudian, frahmen berbagai bagian candi, yang menunjukkan kerajaan ini pernah berada di masa Hindu Buddha.
Ruangan lainnya menunjukkan budaya Jawa, seperti prosesi pernikahan adat Jawa yang ditandu dan diarak hingga replika seperangkat gamelan beserta pemainnya. Kamu juga akan disuguhi koleksi beberapa keris dan proses pembuatannya. Selain berkaitan dengan budaya Jawa, sejumlah koleksi peralatan yang digunakan di keraton juga ada di sini.
Kereta kencana dengan berbagai ukuran yang terbuat dari logam masih tersimpan rapi. Salah satunya merupakan hadiah dari VOC, namanya Kanjeng Kyai Grudo. Kamu juga akan menjumpai diorama Perang Diponegoro atau Perang Jawa saat melawan kolonial Belanda.
Tak ketinggalan koleksi keramik porselen kuno yang dulu digunakan sebagai perlengkapan rumah tangga. Perlengkapan rumah tangga dan dapur lainnya seperti dandang logam, kipas dari bambu, lesung, dan lumpang dengan ukuran asli juga ada di sini. Masih ada koleksi lainnya, berupa miniatur beragam bentuk pendopo dan rumah adat khas Jawa, serta permainan tradisional.
5. Tips berkunjung ke Museum Keraton Surakarta

Museum Keraton Surakarta, Solo (IDN Times/Fatma Roisatin)
- Berkunjunglah saat pagi hari, supaya lebih leluasa mengeksplorasi semua sudut museum.
- Patuhi peraturan yang berlaku di museum, seperti dilarang menggunakan kacamata hitam, topi, membawa makanan, mengenakan pakaian terbuka, dan merokok.
- Bagi kamu yang menggunakan sandal, maka harus dilepas saat memasuki area sekitar pendopo.
- Bagi perempuan yang datang ke museum mengenakan celana, maka akan disediakan kain samir sebagai penutup. Jika kamu tidak ingin ribet, bisa mengenakan rok, dress, maupun kain penutup dari rumah.
- Sebaiknya jangan sembarangan menyentuh benda koleksi yang ada di museum.
- Jika membutuhkan informasi lebih lanjut, gak perlu ragu untuk bertanya kepada pemandu.
- Kunjungan ke museum ini wajib berpemandu, sehingga kamu perlu menunggu beberapa menit sebelum diperbolehkan memasuki museum.
Nah, sekarang kamu sudah tahu informasi wisata Museum Keraton Surakarta. Kamu bisa mengunjunginya dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum, karena terletak di pusat kota. Yuk, liburan sambil menambah wawasan!