Reliji  

Ini Cara Islami Atur Waktu Screen Time Buat Anak

era digital seperti sekarang, anak-anak sangat akrab dengan gadget—mulai dari menonton video, bermain game, hingga belajar secara daring. Namun, penggunaan perangkat digital yang berlebihan bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana cara Islami mengatur waktu screen time untuk anak, agar anak bisa tumbuh sehat secara fisik, mental, dan spiritual.

Cara Islami Mengatur Waktu Screen Time untuk Anak

Allah memberikan petunjuk secara mudah bagi orang tua dalam mendidik anaknya. Subhanallah juga sudah berfirman dalam Alquran berikut adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala yang bisa menjadi inspirasi bagi orang tua:

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” 1

Mengapa Pengaturan Screen Time Itu Penting?

Menurut para ahli, paparan layar yang berlebihan pada anak dapat memicu gangguan tidur, penurunan konsentrasi, bahkan kecanduan. Dalam Islam sendiri, anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus para orangtua jaga dan didik sebaik mungkin.

Prinsip Dasar dalam Islam: Wasathiyah (Keseimbangan)

Islam adalah agama yang sangat menekankan keseimbangan (wasathiyah) dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan teknologi. Maka dari itu, melarang anak menggunakan gadget secara total bukanlah solusi terbaik. Sebaliknya, yang kita butuhkan adalah pengaturan waktu yang bijak dan pendampingan yang aktif.

1. Tentukan Jadwal Harian Anak

Sobat Cahaya Islam, langkah pertama dalam mengatur screen time adalah dengan menyusun jadwal harian anak yang seimbang. Jadwal ini mencakup waktu belajar, ibadah, bermain fisik, membantu pekerjaan rumah, dan waktu istirahat.

Jadwal yang tertib membuat anak terbiasa dengan kedisiplinan, sesuatu yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang jika mengerjakan suatu pekerjaan, ia menyelesaikannya dengan itqan (tepat dan disiplin).” 2

2. Prioritaskan Konten Bermanfaat dan Islami

Tidak semua yang ditampilkan di layar itu buruk. Ada juga konten edukatif, cerita Islami, hafalan Al-Qur’an, atau video pembelajaran yang justru membantu perkembangan anak. Orang tua perlu memilih dan mengawasi konten yang dikonsumsi anak.

Ajari anak bahwa menonton juga bisa menjadi amal jika tujuannya untuk mencari ilmu dan kebaikan. Tanamkan bahwa setiap waktu yang digunakan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah.

“Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian.” 3

Ayat ini menjelaskan bahwa waktu yang diberikan oleh Allah kepada manusia bisa menjadikan seseorang mengalami kerugian jika tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

3. Jadilah Teladan Bagi Anak

Anak-anak adalah peniru ulung. Jika orang tua juga sering bermain HP di depan anak, maka jangan heran jika mereka pun akan melakukan hal yang sama. Maka dari itu, orang tua perlu menjadi contoh dalam mengatur waktu dan mengurangi ketergantungan pada gadget.

mengatur waktu screen time untuk anak

4. Gunakan Fitur Parental Control

Teknologi bisa menjadi sahabat orang tua jika digunakan dengan bijak. Gunakan fitur parental control untuk membatasi waktu penggunaan aplikasi tertentu, memblokir konten negatif, dan mengatur jadwal screen time otomatis.

Namun ingat, pengawasan teknologi saja tidak cukup tanpa kedekatan emosional. Berbicaralah dari hati ke hati kepada anak tentang alasan dibalik pembatasan screen time, agar mereka memahami bahwa semua ini dilakukan demi kebaikan mereka.

5. Isi Waktu Anak dengan Aktivitas Bermanfaat

Alih-alih membiarkan anak larut dalam dunia digital, berikan alternatif kegiatan yang menarik dan mendidik. Ajak anak berolahraga bersama, berkebun, membuat kerajinan tangan, atau mengikuti kelas tahfidz.
Rasulullah SAW bersabda:

“Ajarkan anak-anakmu berenang, memanah, dan menunggang kuda.” 4

Sobat Cahaya Islam, mengatur screen time anak bukanlah tugas yang mudah, apalagi di zaman serba digital seperti sekarang. Namun, dengan kesabaran, ilmu, dan cinta, insyaAllah kita bisa membimbing anak-anak menjadi pribadi yang seimbang, cerdas secara intelektual, kuat secara fisik, dan tangguh secara spiritual.

Jadikan setiap detik waktu mereka sebagai ladang amal. Bimbing mereka dengan teladan, bukan hanya dengan larangan. Semoga Allah memudahkan kita semua dalam mendidik generasi penerus yang lebih baik. Aamiin.