Raja Ampat terus mencuri perhatian dunia. Kabupaten yang terletak di ujung timur Indonesia ini masuk dalam daftar “52 Places to Go in 2025” versi The New York Times. Dalam publikasinya pada Januari 2025, harian asal Amerika Serikat itu menempatkan Raja Ampat sejajar dengan destinasi kelas dunia seperti Kepulauan Galápagos, New York City Museums, hingga Pulau Lofoten di Norwegia.
Dalam ulasan yang ditulis jurnalis New York Times, Ratha Tep, Raja Ampat digambarkan sebagai surga tersembunyi yang mengapit ekosistem laut paling beragam sejagat, yakni Segitiga Terumbu Karang. Kawasan yang terdiri atas 1.500 pulau kecil, cay, dan beting ini menyimpan hamparan pemandangan alam yang menawan, baik di dalam laut maupun di daratan.

Bukan hanya soal keindahan, Raja Ampat juga dicatat sebagai kisah sukses konservasi. Di saat populasi ikan pari dan hiu dunia merosot, jumlah ikan pari manta karang di kawasan ini justru terus meningkat. Dalam lanskap yang dilestarikan dengan ketat, Raja Ampat juga menjadi rumah bagi 186 spesies burung, 350 jenis pohon kayu dan palem, serta puluhan flora dan fauna endemik lainnya, termasuk anggrek dan kantong semar.
Destinasi Lain dalam Daftar NYT 2025
Selain Raja Ampat, daftar 52 Places to Go in 2025 versi The New York Times memuat beragam destinasi dari lima benua. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
1.Jane Austen, Inggris
Dalam ulasan oleh AnneLise Sorensen menyebut bagi penggemar Jane Austen punya alasan kuat untuk menjelajah barat daya Inggris tahun ini karena ada peringatan 250 tahun kelahiran sang novelis yang dirayakan secara meriah di berbagai penjuru. Hampshire, tempat kelahiran sekaligus sumber inspirasi Austen, menjadi pusat perayaan dengan pameran dan festival tematik di Jane Austen’s House, bekas rumah masa tuanya.
2.Kepulauan Galápagos, Ekuador
Di gugusan pulau ini, kura-kura raksasa, iguana laut, hingga boobies berkaki biru hidup berdampingan dengan lanskap vulkanik dan pantai-pantai sunyi. Pengalaman seperti menyelam bersama penyu, mendaki kawah, hingga mengamati penguin dari kayak menjadikan Galápagos terasa seperti dunia lain. Di pulau ini, keindahan alam berpadu dengan kesadaran ekologis yang menjadikan Galápagos sebagai destinasi yang bukan hanya menakjubkan tapi juga berkelanjutan.
3.New York City Museums, AS
Disebutkan bahwa pada tahun 2025, New York secara resmi merayakan ulang tahunnya yang ke-400 dengan membuka kembali empat museum besar setelah direnovasi selama lima tahun, diantaranya Frick Collection, Metropolitan Museum of Art, New Museum, dan Studio Museum di Harlem.
4.Assam, India
Negara bagian di timur laut India yang berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh ini kian terbuka bagi wisatawan dunia. Wilayah yang dulunya terpencil dan kaya budaya ini mulai dilirik sejak Charaideo Moidams atau makam kuno kerajaan Ahom dianugerahi status Warisan Dunia UNESCO pada 2024. Assam menjadi destinasi perpaduan kekayaan alam dan sejarah yang terlihat dari kebun teh legendaris hingga Taman Nasional Kaziranga, rumah bagi badak bercula satu yang langka.
5.Kepulauan Lofoten, Norwegia
Kepulauan ini berada di sekitar 160 kilometer di atas Lingkar Arktik yang jadi salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan aurora borealis saat puncak aktivitas matahari berlanjut hingga 2025. Gugusan lima pulau utama ini menawarkan lanskap dramatis berupa puncak berbatu, pantai pasir putih, dan fjord berair toska yang memesona sepanjang tahun. Saat musim dingin tiba dan gelap nyaris sepanjang hari, suasana hangat tetap hadir lewat pasar Natal di desa Henningsvaer, lengkap dengan konser, kuliner, dan kerajinan lokal. Di musim panas, sinar matahari tanpa henti jadi latar ideal untuk mendaki, kayak, hingga berselancar di Laut Norwegia.
6.Coimbra, Portugal
Coimbra yang merupakan kota abad pertengahan di tepi Sungai Mondego menjadi kota yang tenang di tengah ramainya Lisbon dan Porto. Kota penuh tradisi ini memiliki Coola Boola CoLAB yang menawarkan ruang retro untuk belanja baju vintage, tato, dan santapan bagi para vegetarian, ada juga Alto Canto yang merupakan hotel butik romantis dengan aula kayu dan teras berpemandangan luas,dan Malcata Eco Experience yang mengajak pelancong menikmati alam lewat aktivitas kebugaran di hutan bekas kawasan berburu kerajaan. Tak jauh dari tempat ini, ada juga Museum Aristides de Sousa Mendes di Cabanas de Viriato yang mengisahkan diplomat Portugal yang menyelamatkan puluhan ribu Yahudi dari kejaran Nazi.