Resolusi Tahun 2020, Quartararo Ogah Jadi Pembalap Hari Sabtu

Fabio Quartararo

Fabio Quatararo sadar kemampuannya di MotoGP masih belum lengkah. Musim 2020 pun menjadi kesempatannya untuk membuat kemajuan.

MotoGP mengenal julukan Sunday Rider (pembalap hari Minggu) ketika legenda balap Wayne Rainey pada 2017 mendeskripsikan penampilan penerusnya di Yamaha, Valentino Rossi.

Valentino Rossi mendapat predikat demikian karena dinilai cuma tampil “serius” ketika sesi balapan MotoGP yang biasanya digelar pada hari Minggu.

Rossi sering memperlihatkan hasil kurang memuaskan dalam sesi latihan, terkadang sampai kualifikasi, namun bisa tampil oke ketika lomba berlangsung.

Sementara Rossi baru panas pada hari Minggu, lain ceritanya dengan performa pembalap tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo. Quartararo menjadi langganan posisi atas saat adu waktu lap cepat di sesi latihan dan kualifikasi. Status polesitter termuda pun direbutnya musim ini.

Pembalap asal Prancis itu 13 kali berada di posisi tiga besar dalam sesi pamungkas hari Sabtu. Namun, dia belum bisa menyempurnakannya dengan kemenangan.

Bahkan, dua kali Quartararo gagal naik ke podium teratas setelah kalah duel pada lap terakhir, yaitu dari Marc Marquez pada GP San Marino dan Marc Marquez (lagi) pada GP Thailand.

Sesi balapan memang memberikan tantangan lebih besar daripada latihan atau kualifikasi. Pembalap tak hanya dituntut cepat melainkan juga cermat.

Quartararo pun menyadari hal itu. Untungnya, dia telah mempelajari banyak amunisi yang diperlukan untuk membuang status sebagai pembalap hari Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan pembalap yang baru genap berusia 20 tahun pada 20 April silam dalam interviu yang diunggah tim Petronas Yamaha SRT di Youtube.

“Saya belajar banyak soal bagaimana menghemat ban, mengendarai motor dengan tangki penuh atau kosong, menggunakan mapping. Mengagumkan bisa mengendarai motor semacam ini, tetapi tidak mudah untuk menjelaskan semuanya tentu saja,” ucap Quartararo.

Quartararo sendiri digadang-gadang menjadi pembalap yang bersinar pada musim depan. Beberapa pihak pun tidak ragu menjadikannya sebagai rival terkuat Marquez.

Akan tetapi, tentu saja bersaing dengan Marquez memerlukan konsistensi yang tinggi. Termasuk sepanjang akhir pekan balapan MotoGP. “Tahun depan saya ingin tampil lebih baik dalam balapan, karena kami tahu bahwa kami sangat cepat ketika kualifikasi,” ucap Quartararo menutup. {bolasport}