Lima pemuda asal Surabaya mengembangkan ‘Instagram versi Indonesia’, namanya Sestyc. Para kreator di balik aplikasi berbasis di Android itu ialaha Kevin Ciang (18), Andy Kurnia Wijaya (18), Michael Fransesco (18), Lodixon Gonzaller (18), dan Jesslyn (19).
Tampilannya lebih sederhana dari Instagram, dengan warna dominan putih dan biru. Pengguna bisa membagikan foto, mengirim pesan instan, dan melakukan panggilan gratis. “Aplikasi ini dibuat dari maraknya penggunaan medsos luar negeri oleh masyarakat Indonesia,” kata CEO Sestyc, Kevin Ciang.
Dari sekitar 171 juta orang pengguna internet aktif di Tanah Air, 99% di antaranya menggunakan medsos asing, seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter, Snapchat, Line, Telegram, hingga WeChat.
Kevin menambahkan, “(kami ingin) membantu Indonesia memanfaatkan sumber dayanya dengan baik, dalam kasus ini yang dimaksud ialah jumlah pengguna internet aktif di Indonesia.”
Ketergantungan pengguna Indonesia terhadap aplikasi asing menunjukkan kalau Indonesia belum mandiri dan tidak mampu bersaing dengan produk negara-negara maju itu, kata Kevin lagi. Ia berharap, Sestyc mampu berkompetisi dan diterima oleh pengguna internet Indonesia.
Satu fitur Sestyc yang diklaim berbeda dari Instagram ialah bingkai foto. Menurut Kevin, fitur itu belum ada di medsos lainnya. Hingga saat ini, aplikasi tersebut sudah diunduh sekitar 114.416 kali di toko aplikasi Google, Play Store. Sayangnya, Sestyc belum tersedia di perangkat iOS. {wartaekonomi}
