News  

Mengenal Sibarani Sofian, Arsitek Pemenang Sayembara Desain Ibukota Baru

Sibarani Sofian

Sibarani Sofian merupakan pemimpin dari tim yang memenangkan sayembara desain Ibu Kota baru Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, tim pimpinan Sibarani Sofian berhasil mengalahkan 755 peserta yang turut bersaing dalam kompetisi perancangan desain Ibu Kota Indonesia.

Dilansir dari urbanplus.co.id, Sibarani Sofian merupakan founder dan direktur dari URBAN+, sebuah tim yang bergerak dalam bidang perancangan desain ibu kota dan arsitektur.

URBAN+ bentukan Sibarani Sofian membantu pemerintah dan swasta, untuk merancang wilayah yang akan dibangun oleh pemerintahan maupun kontraktor swasta.

Tim tersebut dibentuk pada tahun 2017 bersama beberapa ahli dalam perancangan wilayah perkotaan.

Sebelum memenangkan desain Ibu Kota baru untuk Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Sibarani Sofian telah beberapa kali memenangkan kompetisi desain yang bergengsi.

Pertama adalah rancangan Bogor Transit Oriented Development (TOD) Master Plan, yaitu optimalisasi wilayah di sekitar stasiun Kereta Api Indonesia (KAI) .

TOD merupakan perwujudan nyata dalam proyek Nawa Cita Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menciptakan kawasan rumah susun di sekitar stasiun kereta api agar masyarakat tidak mampu dapat dengan mudah mengakses layanan transportasi massal.

Kedua proyek Bandung Metro Capsule Master Plan yang merancang soal transportasi massal masyarakat Bandung menggunakan sebuah kereta kecil yang menghubungkan beberapa wilayah penting.

Ketiga, Sibarani Sofian memenangkan kompetisi desain Kuala Lumpur River of Life. Kompetisi tersebut mencari desain yang natinya akan digunakan untuk menggabungkan konsep lingkungan, mobilitas, ekonomi dan perkotaan.

Selain ketiga pencapaian tersebut, masih banyak lagi proyek besar yang digarap oleh Sibarani Sofian dan timnya.

Desain rancangan Sibarani Sofian juga telah mendapat pengakuan dari berbagai negara di dunia.

Ia memenangkan penghargaan dalam bidang perancangan wilayah dari Vietnam, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan, Filipina, Malaysia, India, dan Singapura.

Berikut adalah perjalanan karier dari Sibarani Sofian.

Pendidikan

1998 – 1999 Master of Urban Development and Design, University of New South Wales (UNSW), Sydney, Australia.

1993 – 1997 Bachelor of Architecture, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia, Graduated

Karier

1997 – 1998 Centre for Urban Design Studies, Indonesia sebagai Urban Designer

1999 – 2002 TAK Design Consultants, Malaysia sebagai Urban Designer/Architect

2002 – 2003 RSP Architect & Engineers, Singapore sebagai Senior Town Planner

2003 – 2004 SOM Asia, Hong Kong sebagai Senior Urban Designer/Planner

2004 – 2007 U+D Studio, Indonesia sebagai Principal/Director

2007 – 2011 AECOM Singapore sebagai Director of Urban Design, SE Asia

2011 – 2013 AECOM Indonesia sebagai Director of Development

2014 – 2015| AECOM Indonesia sebagai Country Manager

2014 – 2016 AECOM Indonesia sebagai Executive Director of Building+Places

2017 – sekarang Founder & Director sebagai URBAN+

Penampakan Desain Ibu Kota Baru Indonesia

Tema Nagara Rimba Nusa karya founder Urban, Sibarani Sofian berhasil memenangkan sayembara desain ibu kota baru Indonesia.

Dilansir dari tayangan tvOneNews, Senin (22/12/2019), Sibarani mendapat hadiah Rp 2 miliar sebagai pemenang.

Sementara itu beberapa pemenang lainnya yakni Juara II The Infinite City. Kemudian Juara III Kota Seribu Galur. Lalu Harapan I Zamrud Khatulistiwa. Serta Harapan II Benua Rakyat Nusantara.

Ada 3 kriteria yang ditetapkan para juri dalam sayembara desain ibu kota baru ini. Yakni konsep yang menggambarkan identitas bangsa, berhubungan dengan ekonomi, lingkungan, masyarakat, dan konsep smart city.

Konsep tema para pemenang nantinya akan dikolaborasikan, untuk menjadi acuan desain ibu kota baru yang dipakai pemerintah. Menjadi pemenang, Sibarani pun menjelaskan tema yang diusung timnya.

Ia menyatakan bahwa timnya berasal dari berbagai bidang multidisipliner. Mulai insfrastruktur, arsitektur, master plan, landscape, hingga transportasi.

“Pendekatan multidisipliner ini membawa kita pada suatu pemikiran bahwa ibu kota itu diwakilkan sebagai nagara,” ujarnya.

“Rimba dan nusa itu adalah karakter yang sangat kita miliki. Kita memiliki hutan tropis yang terbesar di dunia, salah satu yang terbesar di dunia, nusa juga kita kepulauan. Inilah lah yang kita anggap menyatukan bangsa kita,” imbuhnya.

Sibarani kemudian menyatakan bahwa ibu kota yang ia desain adalah milik bangsa, karena konsep rimba dan nusa yang diusung. “Inspirasi kami datang dari bagaimana kami hidup berdampingan dengan alam,” ungkapnya.

“Dan teknologi kota hari ini, sudah memungkinkan kita untuk membuat kota yang lebih baik dan lebih ramah dengan lingkungan.”

“Di mana kota-kota hari ini yang kita tahu biasanya mengorbankan lingkungan, sekarang kita berusaha buat konsep yang terintegrasi dengan konsep pembangunan yang namanya biomimikri.”

“Jadi bangunan-bangunan, konteks lahan di sini, kita padukan dengan alam sebaik mungkin,” imbuhnya.

Ahli master plan desain Nagara Rimba Nusa, Arjuna mengatakan, pihaknya memasukkan berbagai unsur hubungan, baik alam, manusia, dan pencipta.

Di ujung desain, terdapat ujung danau pancasila, yang mana terdapat bangunan-bangunan yang merepresentasikan setiap sila.

Selain itu, tata letak istana juga berada di tengah, yang merangkul yudikatif dan legislatif yang ada di sampingnya. {tribun}