News  

Kisah 7 Preman Pensiun, Hijrah Ke Jalan Kedamaian

Anton Medan

Profesi sebagai preman memang identik dengan aktivitas kasar dan brutal yang mengancam ketentraman lingkungan. Anehnya meskipun profesi sebagai preman ditakuti dan cenderung dijauhi oleh mayoritas masyarakat, namun tetap ada saja orang-orang yang masih melakukan pekerjaan itu.

Tapi tak jarang juga mereka memutuskan untuk berhenti melakukannya dan memilih pekerjaan yang lebih baik. Mengutip dari berbagai sumber, Okezone coba merangkum kisah preman “pensiun” yang sudah menjauhi dunia kelam itu.

  1. Anton Medan

Tan Hok Liang atau biasa disebut Anton Medan adalah mantan perampok dan bandar judi yang kini sudah insaf. Ia bergelut dengan dunia kejahatan sejak usianya masih 12 tahun.

Ketika itu, dia sudah menjadi tulang punggung keluarga dan putus sekolah. Anton Medan menjadi anak jalanan dengan bekerja sebagai calo di Terminal Tebing Tinggi. Tugasnya membantu sopir bus untuk mencari penumpang.

Saat bekerja menjadi calo, Anton Medan memukul sopir busnya dengan balok lantaran emosi tidak diberikan upah atas kerjanya itu. Atas kejadian itu untuk pertama kalinya Anton Medan berurusan dengan polisi.

Tidak hanya memuluk sopir dengan balok, Anton Medan pun pernah menyabet sopir bus dengan parang hingga tewas. Awal terjadinya peristiwa itu lantaran Anton Medan dipukuli oleh beberapa sopir bus.

Tak hanya samapi di situ, Anton Medan keluar masuk penjara lantaran aksi premanismenya seperti menjambret, perampok, perdagangan narkoba, dan bandar judi. Selama di jeruji besi, ia hanya satu kali dijenguk keluarganya. Anton Medan pun tidak diterima keluarganya lagi karena ia narapidana.

Dunia hitam itu kini tinggal kenangan dalam dirinya. Anton Medan memutuskan insaf dari segala macam jenis kejahatan.

Ia memeluk agama Islam sejak 1992 dengan mengucap dua kalimat Syahadat dihadapan Alm KH Zainudin MZ. Pria kelahiran Sumatera Utara itu kini lebih dikenal bukan sebagai preman.

Tapi penceramah dari masjid ke masjid. Tak hanya itu, ia mendirikan rumah ibadah yang diberi nama Masjid Jami Tan Hok Liang. Masjid itu terletak di areal Pondok Pesantren Atta’ibin, Pondok Rajeg, Cibinong.

2. Joni Indo

Pria dengan nama lengkap Johanes Hubertus Eijikenboom itu terkenal sebagai pemimpin tim perampok Pasukan China Kota (Pachinko).

Aksinya yang meresahkan terjadi saat ia dan kelompoknya menjarah toko emas di Cikini, Jakarta Pusat dengan senjata api untuk mengancam penjaga toko. Namun, Johny Indo dan komplotannya hanya mengambil sebagian emas yang ada di toko.

Hasil penjualan emas itu ia bagikan kepada rakyat miskin. Johny Indo sengaja merampok orang kaya asing itu karena ia menanggap mereka telah mengambil harta Indonesia sehingga ia kembali merampasnya untuk rakyat miskin.

Walaupun tujuannya baik, Johny Indo tetap melanggar hukum dan ia harus menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan. Namun, ia dan komplotannya sempat kabur dari lapas dan kembali masuk bui.

Namun, kehidupannya berubah drastis setelah bebas dari penjara. Johny Indo menjelma sebagai aktor berperan menjadi dirinya sendiri. Kisah hidupnya sebagai perampok yang mementingkan rakyat, diadaptasi dalam film berjudul Johny Indo, pada 1987. Johny Indo juga memerankan belasan film lain.

Setelah pensiun dari industri hiburan, ia menjadi seorang pendakwah setelah mualaf . walaupun pernah pulang jalan kaki dan tidak dibayar, ia tidak mengeluh dan tetap ikhlas.

Ketulusannya berbuah manis, ia mendapat job untuk berdakwah di perusahaan seorang pengusaha kaya. Tak hanya itu, ia pernah melakukan ibadah haji secara gratis menggunakan jet pribadi pangeran Arab, keturunan Raja Fahd.

Selain menjadi pendakwah, Johny Indo membuka usaha penjualan batu akik. Dari hasil jerih payahnya ini, Johny Indo pun bisa memberikan pendidikan tinggi untuk anaknya menjadi dokter dan ahli IT di Hongkong. Selain itu, Johny Indo pun memiliki yayasan bernama Johny Indo.

3. Ronny Iblis

Ronny Iblis adalah preman yang sempat membuat Jakarta mencekam. Pria dengan nama asli Ronny Syaifudin ini pernah menjadi salah satu preman andalan ibu kota yang memiliki hubungan sangat erat dengan dunia gelap.

Dahulu ia pernah melakukan semua jenis kejahatan mulai dari narkoba dan minuman keras, perampokan dan pencurian, sampai pembunuhan.

Pria ini dijuluki Ronny Iblis karena jika sudah tersulut emosinya, maka dia tidak segan untuk menyerang siapa saja di dekatnya dan tidak ada yang mampu menghentikan sang iblis.

Rekan-rekannya juga menjulukinya sebagai ‘tikus got’ karena dia pernah terkapar di dalam got selama dua hari akibat terlalu banyak meneguk minuman keras. ‘Sang iblis’ ini sudah keluar masuk penjara sebanyak 10 kali dengan kasus yang beragam.

Nusakambangan sempat menjadi rumah tinggalnya selama 12 tahun karena kasus pembunuhan. Ia juga pernah ditahan selama satu tahun karena kasus penganiayaan. Kini ‘sang iblis’ sudah menjelma menjadi manusi.

Ia mau melakukan pekerjaan apapun asalkan halal demi memberi nafkah pada belasan istri dan anaknya.

4. Darwanto

Darwanto adalah seorang pria asal Blitar, Jawa Timur yang dulunya terobsesi menjadi seorang raja preman di Indonesia.

Demi keinginannya itu, pria yang memiliki julukan Paegox ini rela merantau ke Banyuwangi sampai Banten hanya untuk menimba ilmu kesaktian atau kanuragan. Hal itu dia lakukan agar menjadi yang tak terkalahkan saat melawan musuh serta pihak berwajib.

Demi mendapat kesaktian itu, Paegox menjual ternak milik orang tuanya dan melaksanakan aneka persyaratan yang diberikan sang orang pintar. Ketika sudah mendapatkan kesaktian tersebut, Pria ini mengaku selalu menang bila harus beradu fisik dengan lawan-lawannya di jalanan.

Tapi kemudian keinginan untuk bertaubat muncul saat dia mempersunting wanita pujaannya. Sejak itulah dia menjadi sosok religius yang sering mengajak banyak orang untuk mengaji.

Awalnya tentu saja dia dicibir oleh preman lain. Namun dengan perlahan Paegox merangkul mereka untuk ikut bertaubat. Dan sekarang namanya sudah tak lagi dikenal sebagai preman, melainkan seorang pria yang mendirikan pusat kajian untuk Pekerja Seks Komersial.

5. Bayu Ruben

Pemeran Kemod dalam lakon Preman Pensiun ini ternyata benar-benar bekas preman di Bandung. Pria yang kerap dipanggil Uben ini memiliki masa lalu yang cukup gelap karena pernah melakukan berbagai jenis kekerasan termasuk pembunuhan.

Uben pernah masuk penjara pada tahun 1997 karena kasus di penembakan yang berawal dari kerusuhan antar geng motor. Atas berbagai tindak kejahatannya di Bandung, Uben sempat mendekam di Nusakambangan.

Di Nusakambangan dia ternyata mendapatkan hidayah karena kerap bergaul dengan tawanan kasus terorisme yang biasanya memimpin ibadah di sana.

Semenjak dia memutuskan untuk insaf dan menjadi pemain sinetron, ibunya pun menjadi bangga. Dan dia sudah cukup bahagia sekarang karena tak lagi menyusahkan keluarga.

6. Iskandar Syahberian

Sosok yang dikenal dengan sebutan Kang Is atau Iskandar Bule itu sudah merasakan dunia kelam sejak 1980-an di Bandung. Dia dikenal sebagai preman yang sudah mencicipi berbagai macam kejahatan, dari mulai pemalakan, menggunakan obat-obatan terlarang, hingga maksiat.

Keputusan hijrahnya dimulai saat ia didatangi lima pria di tempat tongkrongannya di Jalan Sunda, Kota Bandung. Kang Is dan kelima pria itu membicarakan soal agama selama beberapa jam.

Usai perbincangan Kang Is kemudian datang ke masjid, beritikaf selama tiga hari dan akhirnya meninggalkan masa lalunya. Ia benar-benar langsung berhenti meminum minuman alkohol dan berhenti menggunakan obat-obat terlarang.

Meski sudah meninggalkan dunia kelam, kini Kang Is menghabiskan waktunya untuk beribadah di Masjid. Meski sudah meninggalkan dunia kelam, Kang Is tetap menjalin silaturahmi dengan teman-temannya dulu.

7. Muhammad Jamasari

Salah satu sosok yang dikenal dalam sinetron Preman Pensiun adalah peran Gobang yang dimainkan Muhammad Jamasari. Sebelum bermain sinetron, lelaki yang biasa disapa Kang Ari ini merupakan mantan preman.

Hingga sebuah peristiwa membuatnya berpikir untuk keluar dari dunia premanisme, yaitu kematian sang ayah. Sejak saat itu, dia bertekad untuk mengubah masa depannya.

Perlahan, Muhammad Jamasari meninggalkan dunia peremanisme. Dan beruntungnya, di saat-saat itu ia mendapat tawaran untuk bermain sinetron Preman Pensiun. Muhammad Jamasari langsung menerima tawaran tersebut. {okezone}