Sambut Sri Maharatu Jawa, Kerajaan Agung Sejagat Bikin Geger Purworejo

Sekelompok orang yang dipimpin suami istri bernama Totok Santosa Hadiningrat – Dyah Gitarja, mendeklarasikan Kerajaan Agung Sejagat dan membangun keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Totok yang diklaim sebagai Sinuhun dan memiliki trah wangsa Sanjaya dan Dyah yang disapa sebagai Kanjeng Ratu, menggelar konferensi pers di bangunan “keraton” pada hari Minggu (12/1/2020) akhir pekan lalu.

Keduanya mengklaim Kerajaan Agung Sejagat penerus dari Majapahit. “Wilujengan Keraton Agung Sejagat tujuannya mempersiapkan kedatangan Sri Maharatu Jawa kembali ke tanah Jawa setelah perjanjian 500 tahun,” kata Totok.

Sinuhun Totok mengatakan, perjanian 500 tahun itu terhitung sejak runtuhnya kekaisaran Majapahit 1518. Pada saat itu, penguasa terakhir Majapahit, yakni Prabhu Natha Girindrawardhana Dyah Ranawijaya membuat perjanjian dengan Portugis di Malaka.

“Karenanya, terhitung 1518 sampai 2018, maka perjanjian 500 tahun itu selesai, dan kekuasaan harus dikembalikan ke tanah Jawa,” kata Totok.

“Sesuai janji, kami akan membebaskan umat manusia dari perbudakan global oleh sistem jahat bank central,” kata dia.

Foto dan video kirab Keraton Sejagat, Purworejo, Jawa Tengah sedang viral di media sosial. Mereka menyebut kirab ini dengan nama Ritual Wilujengan.

Tampak dalam foto dan video yang tersebar di Facebook memperlihatkan beberapa wanita dan pria berbaju ala keraton saat mengikuti kirab.

Seperti sebuah video yang diunggah ke grup Facebook “Cah Purworejo Perantauan” oleh Aditya Hendar, pada Senin (13/1/2020).

Video tersebut menunjukkan sejumlah pria berpakaian seperti seragam prajurit keraton warna hitam tampak menabuh drum dan meniup seruling. Tiga orang pria yang berada di depan membawa panji-panji dan bendera.

Barisan di belakangnya merupakan beberapa pria yang memakai seragam yang dominan warna merah muda. Mereka masing -masing membawa tombak. Barisan orang yang membawa tombak diikuti oleh para wanita yang menari.

Sementara Totok Santosa Hadiningrat yang mengklaim dirinya sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat terlihat menunggang kuda. Ia memakai baju warna merah maroon dengan banyak lencana menempel di sana.

Terlihat juga songsong atau payung tradisional Jawa di antara foto-foto kirab yang viral di media sosial. Sebelum kirab, mereka juga telah melaksanakan upacara terlebih dahulu. [suarajateng]