Megawati Suap Ketua KPU Arief Budiman Rp.2 Triliun? Ini Faktanya

Tangkapan Layar Dari Sebaran Konten Yang Menuding Suap Kepada Ketua KPU

Akun Facebook Andri Rockers membagikan sebuah narasi di grup Facebook(PSPS) Pendukung Setia PRABOWO – SANDI, Sabtu 11 Januari 2020.

Dalam grup itu, Akun Andri Rockers mengatakan bahwa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman membuat pengakuan disuap sebesar Rp2 triliun oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pula, Arief disebut mendapat ancaman dari Megawati untuk memenangkan PDIP di Pilpres 2019.

Unggahan yang disebar Akun Andri Rockers itu menuai banyak komentar dari netizen. Terdiri dari 92 emotikon, 351 komentar dan 2,7 ribu kali dibagikan.

Di antara warganet ada yang ikut memercayai unggahan akun Andri Rockers tersebut. Berikut narasi lengkapnya:

“Arief budiman sudah mulai pasang kuda-kuda lur.
Takut kena ciduk KPK, arief budiman mengaku di suap megawati 2 trilyun dan di ancam agar memenangkan partainya di pilplres 2019.”

“Gilaa mak bong…
Menfhalalkan sgl caraa..
Ambisiusss parahh !!,”
 kata AkunSutji Inarrusni di kolom komentar.

Pula akun Munir Qoiri juga ikut komentar. “KPK. Tak mungkin berani,” kata akun Munir.

Dalam unggahan itu, akun Andri Rockers juga membagikan sebuah tangkapan layar pemberitaan CNNIndonesia.com. Dalam tangkapan itu memperlihatkan foto Ketua KPU Arief Budiman dengan judul terputus. “Ketua KPU Mengaku Dapat A…”.

Penelusuran:

Dari penelusuran tim Cek Fakta, pengakuan Ketua KPU Arief Budiman menerima suap Rp2 triliun dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mendapat ancaman untuk pemenangan PDIP di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 itu, adalah salah.

Pasalnya dalam penelusuran di mesin pencarian, tidak ada satu pun media arus utama yang memberitakan pengakuan tersebut. Justru tangkapan layar yang turut dibagikan Akun FacebookAndri Rockers dalam narasi itu adalah benar berasal dari artikel CNNIndonesia.com.

Namun, akun Facebook Andri Rockers memotong tangkapan layar dari artikel yang berjudul “Ketua KPU Mengaku Dapat Ancaman Selama Pemilu 2019.”

Dalam artikel itu, Ketua KPU Arief Budiman berbicara soal ancaman yang ia dapatkan selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Ancaman itu dirasakan lebih masif ketimbang saat ia menjabat komisioner KPU pada Pemilu 2014.

“Jadi tiap hari, ya bukan hanya ratusan. Tapi mungkin bisa ribuan yang keberatan, mencaci maki, mengolok-olok,” kata Arief, Kamis 13 Juni 2019.

Dari sana, Arief dan koleganya di KPU mendapatkan bantuan pengamanan khusus dari aparat kepolisian. Arief dan kolega berusaha menjalankan tugasnya meski ancaman tetap menghantui.

Kesimpulan:

Klaim bahwa Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman membuat pengakuan disuap sebesar Rp2 triliun oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan PDIP di kontestasi 2019 adalah salah. Faktanya, Ketua KPU tidak pernah membuat pengakuan tersebut.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis manipulated content atau konten manipulasi biasanya berisi hasil editan dari informasi yang pernah diterbitkan media-media besar dan kredibel.

Gampangnya, konten jenis ini dibentuk dengan cara mengedit konten yang sudah ada dengan tujuan untuk mengecoh publik.

Sumber:
https://www.facebook.com/groups/276665096312116/permalink/514540072524616/

Referensi:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190613154931-32-403060/ketua-kpu-mengaku-dapat-ancaman-selama-pemilu-2019

{medcom}