News  

Perusahaan China Paksa Warga Bombana Jual Lahan Dengan Harga Murah

Ilustrasi Sengketa Lahan

Belakangan ini di perairan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) ramai menjadi
perdebatan lantaran masuknya kapal China. Namun ternyata tidak hanya di Natuna, di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) juga dimasuki perusahaan asal negara Cina, PT Bishi Industri Group (BIG).

Beberapa pekan yang lalu masyarakat dipaksa menjual lahannya dengan harga yang murah Rp. 7000 (Tujuh ribu rupiah) ke PT BIG untuk membangun pabrik baja.

Hal tersebut dikatakan, LM David Triyono sebagai ketua tim investigasi dan Advokasi Wanara Sultra yang ditugaskan ke Bombana melihat langsung kondisi masyarakat disana pada Minggu (12/1/2020).

“Pada saat kami melakukan investigasi di Bombana, ada sekitar 42 orang masyarakat yang kami temui, mereka mengaku di paksa untuk menjual tanahnya dengan harga Rp. 7000 perak per meternya,” ujar David pada Bumisultra, Rabu (15/1/2020).

Selain itu kata David beberapa pekerja perusahaan datang merusak dan menyerobot lahan masyarakat di Desa Pulau Tambako ada dua pohon jambu mete, tiga pohon kelapa dan satu pohon mangga ditebang oleh pelaku.

Tidak hanya itu salah seorang juga mengaku tanamannya juga dirusak pada hari yang sama. Yakni, dua pohon kelapa dan beberapa pohon jambu mete.

“Anehya pihak kepolisian hanya diam menangapi persoalan ini, bahkan salah seorang warga megatakan ada oknum kepolisian yang mendatanginya dan memaki-makinya dengan sebutan anjing, binatang dan diancam untuk di penjarakan,” urainya

Jadi lanjutnya dia menduga ada keterlibatan pejabat di Bombana dalam memuluskan penguasaan lahan perusahaan asal China itu.

“Untuk sementara ini kami mengumpulkan data serta melakukan analisa hukum dan strategi untuk mengusir perusahaan china dari tanah bombana,” tutup David. {bumisultra}