Jika Tak Dikelola Baik, Struktur Baru DPP Golkar Bisa Jadi Bom Waktu

Susunan struktur kepengurusan Partai Golkar yang gemuk dinilai akan menjadi tantangan tatakelola bagi partai yang kini diketuai Airlangga Hartarto itu. Bila tak dikelola dengan baik akan menjadi bom waktu.

“Ya (akan jadi bom waktu). Struktur bisa jadi sekadar alat akomodatif formalistik dan kehilangan substansi fungsinya,” ujar pengamat politik Ahmad Bakir Ihsan, Kamis (16/1/2020).

Dalam struktur kepengurusan Golkar, Airlangga diketahui mengakomodir elite partai yang pernah berseberangan dengan dirinya. Misal, Bambang Soesatyo dengan pendukungnya. Pria yang akrab disapai Bamsoet itu disebut menjadi Wakil Ketua Umum.

Menurut Bakir Ihsan, dalam struktur organisasi sejatinya dibentuk sesuai kebutuhan yang didasarkan pada analisis objektif dengan melihat peluang, tantangan yang dihadapi. Hal itu pun berlaku dalam organisasi profesional.

“Golkar sebagai organisasi politik dalam penyusunan pengurusnya tidak bisa lepas dari pertimbangan politis. Keputusan untuk mengakomodasi beragam kepentingan berkonsekuensi pada struktur yang gemuk,” tuturnya.

Bisa jadi dengan struktur yang gemuk, sambung Bakir Ihsan, semua kepentingan terakomodasi, tetapi seperti tubuh yang gemuk, biasanya lamban karena tarik menariknya lebih kompleks.

“Ini tantangan tatakelola organisasi yang gemuk dalam memastikan output yang efektif,” katanya. {okezone}